BATAM, TVBERITA.CO.ID- Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri memusnahkan barang bukti tindak pidana Kepabeanan dan Cukai di halaman Dermaga Kanwil DJBC Kepri, Kamis (22/2/2018) sore.
Pemusnahan ini merupakan hasil tangkapan selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2018, dengan total ribuan barang sembako, pakaian, dan barang elektronik.
Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri Rusman Hadi mengatakan, pemusnahan barang bukti ini merupakan hasil penegahan petugas patroli laut (patla) Bea dan Cukai sejak Januari hingga pertengahan Februari 2018 dari 10 kapal yang tidak dilindungi dengan dokumen yang sah.
“Barang bukti yang dimusnahkan merupakan barang bukti hasil penegahan dari tangkapan 10 kapal,” kata Rusman Hadi, Kamis (22/2/2018).
Rusman menjelaskan, barang-barang yang dimusnahkan di antaranya 300 botol minuman alkohol, 1.045 berbagai jenis sembako, 1.754 elektronik, dan 2.276 ballpress.
“Barang-barang ini sudah menjadi BMN dan sudah mendapat persetujuan dari Pengadilan Negeri Tanjungbalai Karimun untuk dimusnahkan,” ungkap Rusman.
Pemusnahan itu dilakukan di dua tempat, mengingat luas lokasi pemusnahan di Kanwil DJBC terbatas.
“Untuk lanjutan pemusnahan akan kami laksanakan di Mako Brimob Tanjungbalai Karimun karena lokasi pemusnahan di Kanwil DJBC Khusus Kepri tidak memungkinkan,” terang Rusman.
Tidak saja pemusnahan, dalam kesempatan itu, Kanwil DJBC Khusus Kepri juga menghibahkan satu unit speedboat SB Senopati kepada Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2) Kantor Pusat DJBC dan diterima secara simbolis oleh Direktur P2 Kantor DJBC Pusat, Wijayanta.
“Speedboat tersebut merupakan hasil tangkapan kami, dan akan dihibahkan kepada kantor pusat Bea dan Cukai untuk menjadi aset sesuai penetapan Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun,” ucap Rusman.
Direktur P2 DJBC Wijayanta mengaku bangga dan memberikan apresiasi terhadap keberhasilan jajaran Kanwil DJBC Khusus Kepri atas penindakan yang dilakukan. Nantinya speedboat hibah tersebut akan digunakan untuk patroli di perairan Indonesia.
“Kami bangga dan sangat mengapresiasi kinerja Kanwil DJBC Kepri. Ke depan, tindakan ini dapat ditingkatkan karena tantangan ke depan tidaklah ringan, harus lebih sigap melakukan pengawasan,” kata Wijayanta.
Seperti yang dideklarasikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama jajarannya pada 13 juli 2017, pengawasan impor berisiko tinggi (PIBT) harus dimaksimalkan untuk membangkitkan perekonomian Indonesia.(KB)
