Beranda Regional Negosiasi “Deadlock”, Warga Tutup Akses Jalan Perumahan Grahayana Pakai Batu Bata dan...

Negosiasi “Deadlock”, Warga Tutup Akses Jalan Perumahan Grahayana Pakai Batu Bata dan Semen

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID – Warga akhirnya menutup akses jalan menuju Perumahan Grahayana setelah pihak Grahayana membatalkan janji mediasi, Rabu (30/1). Ratusan warga Dusun Rawarengas, Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur yang tergabung dalam Forum Rawarengas Bersatu, membuat tembok permanen dari semen dan batu bata.

Sebelumnya, aksi warga menutup jalan utama di depan Hotel Mercure Galuh Mas berhenti setelah Grahayana menjanjikan bakal menempuh jalur mediasi. Namun, setelah menunggu hampir satu jam, mediasi batal. Tidak satupun perwakilan Grahayana hadir. Perwakilan warga yang dipimpin Kepala Desa Sukaluyu Ayu Nurlaelasari meninggalkan lokasi mediasi, dan langsung mengerahkan massa untuk menutup akses jalan menggunakan semen dan batu bata.

Sebelumnya, ratusan warga menuntut Grahayana mematuhi hasil kesepakatan mengganti tanah pemakaman seluas 459 meter yang kini dijadikan akses jalan menuju perumahan Grahayana.
Koordinator lapangan aksi Forum Rawarengas Bersatu, Carlim Mulyana menyatakan, pihak Grahayana telah membohongi warga lantaran tidak mematuhi hasil kesepakatan antara perwakilan warga dan perwakilan Grahayana pada 11 Juli 2013 lalu.

“Hasil kesepakatannya antara lain, Grahayana bakal mengganti tanah yang ada di Dusun Rawarengas seluas 459 meter. Akan diganti 1:5,” kata Carlim.

Namun, di 24 November 2014, tanah pengganti seluas 2.380 meter yang dijanjikan, malah disertakan sebagai syarat pendirian perumahan. Dalam Perda, perumahan boleh berdiri bila pengembang membuat lahan seluas dua persen dari total luas lahan perumahan untuk dijadikan fasilitas sosial dan fasilitas umum. (fzy)