Beranda Regional Oknum Pejabat Nitip CPNS, Ketua DPRD Kasih Jempol

Oknum Pejabat Nitip CPNS, Ketua DPRD Kasih Jempol

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- DPRD KARAWANG angkat bicara soal seleksi CPNS. Terlebih beredar rumor, ada ‘orang kuat’ yang meminta jatah untuk kerabatnya supaya diloloskan. DPRD pun meminta BKPSDM jangan takut lapor polisi jika ada diintimidasi

Menurut ketua DPRD Karawang, Toto Suripto, dalam situasi tahun politik, penerimaan PNS ini bisa dimanfaatkan oknum tertentu mendapatkan keuntungan sendiri. Oleh karena itu DPRD meminta Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya manusia (BKPSDM) Karawang tidak perlu takut untuk melaporkan kasus ini secara hukum.

“Ini tahun politik, bisa saja penerimaan PNS ini dijadikan komoditas politik untuk menarik simpati masyarakat. Masalahnya kalau itu dilakukan dengan cara yang salah seperti menitip dengan cara memaksa atau mau main belakang, itu tidak boleh dibiarkan.

Jadi saya minta BKPSDM harus berani menegakan aturan siapapun yang mencoba untuk menitip tolak saja. Kalau perlu laporkan masalah ini ke pihak berwajib jika merasa mendapat tekanan,”katanya, Minggu (7/10).

Toto mengaku dirinya sudah mendengar banyak pejabat yang mencoba mempengaruhi kebijakan BKPSDM dalam penerimaan PNS tahun ini. Namun dengan sistem penerimaan PNS yang lebih transparan saat ini sulit baik siapapun untuk berlaku curang.

Hanya saja meski sistemnya sudah lebih baik namun masih ada pihak yang dengan kekuasaannya mencoba mempengaruhi kebijakan tersebut.

“Tolong catat, siapapun tidak boleh memaksakan kehendak untuk bisa mempengaruhi penerimaan PNS ini. Kami dari dewan akan mengawasi proses penerimaan PNS untuk wilayah Karawang,” katanya.

 Menurut Toto, BKPSDM Karawang harus berani bersikap tegas jika ada pihak yang nekat memaksakan kehendak. DPRD siap untuk mengawal BKPSDM selama proses penerimaan PNS tersebut.

“Saya puji keberanian BKPSDM menolak semua titip-titipan dari pihak manapun dan dewan akan terus mendukung hal tersebut. Tapi sekali lagi kalau ada yang berani memaksa ya laporkan saja,” katanya.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, beberapa waktu lalu, mengingatkan para pejabatnya di lingkungan Pemkab Karawang jangan coba-coba mengintervensi proses penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Dia meminta seluruh aparatur pemerintah dapat memberikan contoh kepada masyarakat tes penerimaan CPNS yang saat ini mulai dilaksanakan berlangsung secara adil dan transparan.

“Saya memang sudah mendengar soal adanya pihak yang ingin menitip agar bisa lolos tes penerimaan PNS. Saya ingatkan mereka, terutama yang berada di lingkungan Pemkab Karawang agar jangan mengintervensi proses penerimaan PNS ini.

Biarkan semua berjalan sesuai dengan aturan dan memberikan kesempatan kepada seluruh warga Karawang yang mendaftar untuk menjadi PNS berdasarkan hasil seleksi yang adil dan transparan,” jelas Cellica.

Menurut Cellica, seluruh jajaran pemerintah daerah mulai dari bupati hingga pejabat di bawahnya harus menghormati proses rekrutmen PNS yang saat ini sedang berjalan. Jika memang ada keluarga atau kerabat yang ingin masuk PNS harus mengikuti seleksi yang sudah ditentukan tanpa harus mempengaruhi penyelenggara atau panitia penerimaan PNS.

“Saya harapkan semua paham dengan aturan, jadi jangan coba-cobalah untuk titip-titipan segala, ikuti saja prosesnya,” ujarnya.
Cellica mengatakan, sistem penerimaan PNS saat ini sudah lebih canggih untuk mengantisipasi segala kecurangan.

Teknologi yang digunakan dalam penerimaan PNS ini membuat masyarakat bisa mengetahui proses penerimaan seleksi hingga siapa yang layak menjadi PNS. Jadi jika ada pihak yang coba-coba menitip dinilainya sebagai kekonyolan.

“Sistemnya sudah transparan, jadi semua orang bisa mengawasi pelaksanaan penerimaan PNS ini. Kalau terjadi kecurangan tentunya bisa diketahui. Saya sangat mendukung sikap tegas BKPSDM yang menolak permintaan pihak yang melakukan titip titipan itu,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, jelang pelaksanaan seleksi penerimaan PNS, Kantor BKPSDM Karawang banyak dihubungi para pejabat yang ingin menitip keluarga atau kerabat yang mengikuti tes CPNS. Bahkan, ada sejumlah pejabat yang memaksa agar permintaannya bisa diterima dengan berbagai cara termasuk pemaksaan.(kb/dbs)