
KARAWANG – Sebuah perusahaan pengelola limbah B3 milik PT DAS di Jalan Raya Proklamasi, Kelurahan Tunggak Jati, Karawang Barat terbakar hebat sejak Kamis (23/10) malam.
Kebakaran diduga berasal dari tumpukan limbah oli yang mudah terbakar. Api pun dengan cepat membesar dan melahap seluruh isi gudang limbah.
Peristiwa itu diketahui sempat membuat warga panik karena lokasi kebakaran berdempetan dengan pemukiman warga.
Baca juga: Bupati Aep Sambangi Keluarga Korban Kebakaran di Karawang, Sampaikan Duka Mendalam
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Rohmat Ilyas, memastikan per Jumat (24/10) pagi sekitar pukul 05.52 WIB, api berhasil dipadamkan.
“Sedang pendinginan, alhamdulillah udah bisa dikuasai pas jam 6 tadi, tinggal pendinginan, clear area,” kata dia saat dihubungi.

Rohmat menyebut laporan masuk terkait kebakaran itu diterimanya pada Kamis malam sekitar pukul 22.00 WIB. “Ada tujuh unit mobil Damkar yang kami kerahkan ke lokasi,” jelasnya.
Besarnya kobaran api di lokasi tersebut, menurutnya sempat membuat petugas kesulitan. Titik api meluas ke berbagai arah karena bersumber dari cairan oli.
Baca juga: Habisi dan Perkosa Dina Oktaviani, Heryanto Kini Terancam Hukuman Mati
“Api terus menyala walaupun sudah disiram air dan bahan pemadam. Petugas kita juga ada yang terluka jatuh,” kata Rohmat.
Dia memastikan tak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Adapun soal kerugian, pihaknya belum mengetahui persis.
“Kerugian kita belum tau, harus tanya ke ownernya karena semalam kita fokus pemadaman,” tandasnya.
Terpisah, salah seorang warga setempat, Asep Badru, menyebutkan awalnya warga melihat kepulan asap. Namun selang beberapa saat, kepulan asap berubah menjadi kobaran api.
Baca juga: DPRD Karawang Kecam Kasus Bullying Remaja Perempuan, Minta Pemkab Tak Diam
“Hawa panasnya kerasa ke pamukiman kami. Padahal sepanjang hari kemarin diguyur hujan cukup lebat,” tuturnya.
Peristiwa itu, sambung Asep, membuat warga panik. Mereka berupaya menyelamatkan barang berharganya masing-masing dengan cara mengeluarkan dari dalam rumah dan membawa ke tempat aman.
“Panik, takutnya merembet ke pemukiman,” katanya. (*)







