Beranda Headline Pemkab Karawang Kekurangan Stok Peti Jenazah di Masa PPKM Darurat

Pemkab Karawang Kekurangan Stok Peti Jenazah di Masa PPKM Darurat

Pemerintah Kabupaten Karawang kekurangan stok peti jenazah di tengah masa PPKM Darurat. Dari 400 stok yang disiapkan pemerintah, 200 peti sudah disalurkan ke kecamatan-kecamatan. Sementara 200 sisanya masih dibuat vendor penyedia peti jenazah.

“Yang 200 sisanya ini masih on process. Tidak bisa langsung disalurkan sebab mungkin vendornya kewalahan karena yang memesan tidak hanya Kabupaten Karawang saja, sehingga vendor mengalami keterlambatan pengiriman,” kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Senin (12/7) di Pemda Karawang.

Untuk mengatasi keterlambatan ini, pemerintah menggandeng pengusaha kayu lokal. “Kami libatkan tukang kayu dari Kecamatan Rawamerta, Telagasari, dan Jatisari. Semua yang punya usaha bidang perkayuan kami libatkan dan kami dampingi sesuai dengan standarisasi,” sambung bupati.

Diakui oleh bupati, kekurangan peti jenazah terjadi setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan penyebaran varian Delta di Karawang. Selain penyebarannya cepat, kata bupati, banyak pasien mengalami perburukan. Angka kematian pun mengalami kenaikan dengan rata-rata meninggal 20 orang per hari.

Bupati menyebut banyak pasien di Karawang yang saturasi oksigennya di bawah 90 tapi tidak bisa mendapatkan ruang perawatan di rumah sakit.

Meski Karawang memiliki 25 rumah sakit swasta dan dua rumah sakit daerah dengan 1.354 ranjang perawatan khusus dan 75 ruang ICU, Karawang tetap kewalahan menangani lonjakan kasus positif.

“Kami mengalami lonjakan kasus positif COVID-19 sampai 700 persen dengan angka positivy rate 16,1 persen dan mortality rate 3,6 persen.”

Bahkan kemarin, per hari Minggu (11/7), angka kematian akibat COVID-19 di Karawang pecah rekor. Dalam sehari ada 52 warga positif meninggal dunia.

Bupati meminta masyarakat membantu dalam optimalisasi PPKM Darurat. Caranya dengan menekan mobilitas dan mengikuti imbauan pemerintah.

“Bagi kita yang muda-muda harap jaga orangtua kita. Dengan PPKM darurat kami hanya ingin menolong warga sebanyak-banyaknya. Bayangkan kalau sehari 500 orang positif, anggap 20 persen atau 100 orang sesak berat. Sedangkan pasien yang di rumah sakit begitu masuk tidak langsung keluar, ada yang berhari-hari dirawat. Kalau sehari ada penambahan 400 pasien positif, dalam seminggu ada 2.800 orang, sedangkan kebutuhan bed terbatas,” pesan bupati.

Sementara itu, bantuan peti jenazah juga datang dari perusahaan di Karawang. Sebuah perusahaan tambang menyumbang 500 peti jenazah untuk Pemkab Karawang.