Beranda Headline Pengelola Bantah Pasar Proklamasi Rengasdengklok Bikin Pedagang Merugi: Mereka Sudah Happy

Pengelola Bantah Pasar Proklamasi Rengasdengklok Bikin Pedagang Merugi: Mereka Sudah Happy

Pengelola pasar proklamasi rengasdengklok
Situasi Pasar Proklamasi Rengasdengklok, Karawang.

KARAWANG – Pihak pengelola Pasar Proklamasi Rengasdengklok, Karawang membantah jika kondisi pasar sepi dan membuat para pedagang merugi.

General Manager (GM) PT VIM, Agung Djajadi Putra memastikan jika kondisi pasar selalu ramai pembeli, tidak seperti yang dikeluhkan pedagang belakangan ini.

“Soal keluhan pedagang, satu, itu pedagang mana? Cobalah ke pasar amati sejak jam 3, faktanya pasar selalu ramai,” ujar Agung saat dikonfirmasi, Jumat (21/7/2023).

“Kanan kiri itu kita sudah menyiapkan, sudah masuk, jadi mereka sudah happy karena penempatan penampungan di Utara dan Selatan sudah gak ada. Sudah masuk semua dan mereka sudah happy,” sambung dia.

Baca juga: Pedagang Pasar Proklamasi Rengasdengklok Ngeluh Sepi Pembeli, Ingin Dagang Lagi di Tempat Lama

Tak hanya itu, ia juga membantah jika pedagang dibebani sejubel cicilan maupun iuran. Sebab sejak direlokasi, mereka sama sekali belum membayar cicilan apapun.

“Kita itu tidak pernah menarik angsuran lapak sampai sekarang, mereka baru bayar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta untuk uang masuk aja. Dan itu nanti akan dipotong sama DP atau pinjaman bank,” ulasnya.

Kendati demikian, Agung mempersilakan jika ada pedagang yang berniat kembali ke pasar lama. Asalkan mereka bersedia menanggung risikonya sendiri.

Baca juga: Cegah Antraks Meluas, Empat Pasar Hewan di Purwakarta Ditutup

“Kalau pedagang sepi, mau balik lagi ke pasar lama silakan. Kalau pasar lama juga ada pungutan-pungutan liar seperti untuk penjagaan, satu lagi resikonya kalau nanti satpol PP tutup pasar lama ya silahkan aja,” cetusnya.

1
2
3
Artikel sebelumnyaDituding Lakukan Penipuan, Siapa Sebenarnya Sosok EBG Bacaleg DPRD Purwakarta?
Artikel selanjutnyaHeboh Puluhan Siswa SMKN 1 Purwasari Kesurupan Massal, Orangtua Ikut Histeris