Beranda News Pengelola Pasar Johar Bantah Bangunan Kios Ada yang Mangkrak

Pengelola Pasar Johar Bantah Bangunan Kios Ada yang Mangkrak

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID– Pengelola Pasar Johar Karawang, PT Sanjaya Rejeki Mas, Novit Muhendar, membantah jika pembangunan kios di pasar tersebut mangkrak.

Dan kios H Opik, yang menjadi awal konflik permasalahan, menurut Novit, sudah dibangunkan dengan progres pembangunan 40 persen. Sementara kios-kios lain sudah selesai pembangunannya.

“Berbicara kaitan pembangunan kios Pasar Johar, Kami mengakui ada keterlambatan, dan yang 40 persen itu progres pembangunan H Opik saja, yang lain sudah selesai terbangun,” Kata Novit menjelaskan.

Novit pun mengulas kembali peristiwa kericuhan yang terjadi antara pihaknya dengan Para Anggota Dewan Komisi III, khususnya Tatang Taufik, Anggota DPRD Komisi III, Fraksi PKS.

Diceritakannya, setelah ia mendapat kabar dari Kabid Pasar Disperindag Kabupaten Karawang, Dadang Eka, bahwa akan hadir anggota dewan melakukan kunjungan ke Pasar Johar, ia pun kemudian mempersiapkan segala fasilitas, yakni tempat untuk menyambut kedatangan anggota dewan tersebut.

Kemudian sekitar jam 2 siang pada hari itu, Selasa (3/12), kata Novit melanjutkan, Komisi III DPRD tiba di Pasar Johar.

“Untuk anggota dewan yang lain, pada saat kami arahkan ke kantor, mereka (Ketua Komisi III, Endang Sodikin) pun bersedia, namun untuk anggota dewan yang satunya, Tatang Taufik (Fraksi PKS), malah mengarahkan ke Blok A langsung, dan langsung ingin melihat kiosnya H Opik,” ujar Novit menjelaskan.

Menurutnya saat itu, ia berserta rekan-rekannya langsung mengantar Tatang ke Blok A Pasar Johar untuk melihat kios milik H Opik. Dan menjelaskan jika progres pembangunannya baru mencapai 40 persen.

Namun kemudian, dituturkan, setelah melihat pembangunan kios tersebut, Tatang Taufik malah mengatakan perkataan yang tidak pantas, yakni, “Tidak Becus”. Sehingga perkataannya tersebut memancing emosi pengelola pasar yang lain.

“Dan saya pun pertanyakan “tidak becusnya” di mana, dan Anggota dewan ini kemudian emosional, sambil mengatakan “pokoknya pengelolaan ini tidak becus, saya ini anggota dewan”. Saya pun diam, dan meminta mereka untuk membicarakan hal ini ke kantor kami, karena di pasar banyak masyarakat pedagang yang melihat, namun Tatang justru tidak bersedia datang ke kantor,” imbuhnya memaparkan kronologis yang terjadi.

Bahkan, Novit menambahkan, Tatang pun sempat dibujuk pula oleh Asosiasi Paguyuban Pedagang Pasar Johar (APPJ), untuk berbicara baik-baik di kantor, namun tetap menolak.

“Sehingga kekisruhan ini pun terjadi dan kita tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya sibuk untuk melerai, karena Remos (pengelola pasar) saat itu sudah terpancing emosinya,” tandasnya.

Dan yang disesalkan pihaknya, Novit mengungkapkan, jika kedatangan para anggota DPRD ini hanya untuk menanyakan kios H Opik saja. “Semua sudah terjadi, mudah-mudahan permasalahan ini tidak lagi diperpanjang karena hanyala masalah miss komunikasi saja, karena kita pun menghargai anggota dewan sebagai wakil rakyat yang mewakili masyarakat,” pungkasnya. (nna/kie)