CIKAMPEK, TVBERITA.CO.ID- Sekitar 200 orang lebih para petani dari dua Kecamatan yakni Cikampek dan Tirtamulya datangi lokasi perbaikan tanggul irigasi Tarum Timur BTT 11 Cikaranggelam Dawuan Tengah Cikampek, sekitar pukul 09:00 WIB, Selasa(30/1). Kedatangan para petani tersebut guna memastikan pasokan air dari irigasi Tarum Timur BTT 11 lancar ke areal pesawahan Cikampek dan Tirtamulya.
Pasalnya, sekitar 2000 hektar lebih areal pertanian di wilayah Kecamatan Cikampek dan Tirtamulya sudah mengalami kekurangan air. Dikuatirkan kurangnya pasokan air dari saluran irigasi akan berdampak pada gagal panen di areal pertanian dua Kecamatan Cikampek dan Tirtamulya serta Kecamatan lainya seperti Jatisari dan Kotabaru.
Setelah selesai datangi lokasi tanggul jebol tersebut para petani langsung mendatangi kantor Kecamatan Cikampek untuk melakukan musyarawah dengan pihak pemerintah, BBWS dan PJT II.
Dalam musyawarah tersebut dihadiri jajaran Muspika Cikampek, Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Banuara serta perwakilan dari PJT II, Febry selaku manager PJT II.
Dalam musyawarah antara para petani dengan pihak terkait. Disepakati untuk menanggulangi kekurangan air irigasi untuk areal pertanian perlu dilakukan pompanisasi secara serentak. Agar areal pertanian tidak kekurangan air dan mengalami kekeringan.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi, adanya kekurangan air ke areal pertanian dibeberapa kecamatan Cikampek dan Tirtamulya serta kecamatan lainya perlu dilakukan pompanisasi.
“Tidak ada jalan lain agar tidak terjadi kekeringan lama. Maka jalan keluarnya yaitu pengadaan pompanisasi air irigasi. Supaya tidak terjadi gagal panen. Kasihan para petani jika mengalami gagal panen akibat adanya perbaikan tanggul yang jebol,” katanya kepada para wartawan.
Dikatakan, jika menunggu proses selesainya perbaikan tanggul jebol. Maka diprediksi akan mengalami gagal panen. Sebab tumbuhan padi itu harus perlu cukup air dalam perkembangan pertumbuhannya.
“Karena ini sifatnya mendesak dan darurat. Maka hari harus diturunkan pompa air yang ukurannya 6 inchi. Di BPBD Karawang ada 8 unit pompa air besar 6 inchi kemudian di Kodim Karawang ada 30 unit. Sesuai kebutuhan akan diturunkan Brigade Alsistan yang biasa turun menangani bencana kekeringan. Sehingga alat pompanisasi diturunkan siang hari ini dapat mengalirkan air ke areal pertanian yang mengalami kekeringan saat ini,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan petani dari Desa Dawuan Tengah Cikampek, H.Endang. Ia dan para petani meminta pada Pemerintah Karawang dan pihak terkait yang sedang memperbaiki tanggul jebol. Perlu memikirkan nasib petani. Pasalnya, sawah milik para petani di Kecamatan Cikampek dan Tirtamulya sudah mengalami kekeringan.
“Sawah saya seluas 4 hektar kondisinya sudah kering. Karena tidak ada air akibat perbaikan tanggul jebol. Dan sekitar 2000 hektar lebih sudah mengalami kekeringan. Jika gagal panen akibat kekurangan air. Para petani akan menggugat pihat terkait yang bertanggung jawab terhadap perbaikan tanggul jebol,”katanya.(dej/ris)