
KARAWANG – Kasus diskriminasi terhadap disabilitas masih marak terjadi di Indonesia. Para penyandang disabilitas kerap mengalami kekerasan, tidak mendapat ruang aman, dan tak dapat ruang setara dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Bahkan baru-baru ini, terjadi kekerasan terhadap anak disabilitas asal Purwakarta yang dipukuli massa di Kabupaten Karawang hingga akhirnya meninggal dunia.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar), Pipik Taufik Ismail turut angkat bicara bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025.
Baca juga: Vokalis NTRL Dukung Difabel Karawang Berkarya, Beri Contoh Putri Ariani di Dunia Musik
Menurutnya, Indonesia belum benar-benar menciptakan ruang ramah disabilitas, termasuk di Kabupaten Karawang.
“Contohnya ruang-ruang publik, masih banyak yang tidak memperhatikan fasilitas yang dibutuhkan oleh temen-temen difabel. Contohnya di mall, di ruang-ruang umum, di tempat kerja. Harusnya dibuat ramah untuk kalangan disabilitas,” tegasnya.
Dorong Kabupaten Karawang untuk Menegakkan Perbup Disabilitas
Pipik mengatakan, ia pribadi selalu dekat dengan teman-teman difabel. Saat dirinya menjabat di DPRD Kabupaten Karawang, Pipik turut memperjuangkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai disabilitas.
Baca juga: Anak Disabilitas Tewas Dikeroyok 4 Orang, Salah Satu Pelakunya Staf Kecamatan di Karawang
“Saya bersahabat dengan temen-temen difabel, monitor dan sebagainya. Secara legislasi kita berjuang untuk hadir dalam perda disabilitas. Saya mendorong ini untuk benar-benar dilaksanakan. Kami secara legislatif kan sudah selesai membuat perda, tinggal pelaksana teknis di eksekutif seperti apa,” katanya.
Ia berharap, tahun 2026 mendatang Kabupaten Karawang sudah bisa menerapkan lingkungan yang ramah bagi disabilitas.







