Beranda Regional Peringatan Gelombang Tinggi di Pesisir Pantai Selatan Jawa Barat, Waspada!

Peringatan Gelombang Tinggi di Pesisir Pantai Selatan Jawa Barat, Waspada!

BANDUNG, TVBERITA.CO.ID -Tetap waspada bagi Anda yang sedang berada di wilayah pesisir Jawa Barat, Kamis (26/7/2018).

 

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari BMKG, tinggi gelombang maksimum di perairan selatan Jawa Barat berpotensi mencapai lima meter.

“Laut selatan, Jawa Barat tanggal 26 Juli 2018 tinggi gelombang 3,0-5,0 meter. Laut utara, Jawa Barat, tanggal 26 Juli 2018, tinggi gelombang 0,5-1,0 meter. Agar aktivitas di laut dan pantai, selalu mengantisipasi tinggi gelombang laut tersebut,” ujar Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya dikutip dari keterangan tertulis.

Adapun suhu udara wilayah Jawa Barat bagian utara, hari ini, berkisar antara 23-33 derajat celsius dan suhu udara wilayah Jawa Barat bagian selatan berkisar antara 19-32 derajat celsius.

Kelembapan udara wilayah Jawa Barat bagian utara berkisat antara 45-80 persen dan kelembapan udara wilayah Jawa Barat bagian selatan berkisar antara 55-90 persen.

Angin, secara umum berembus dari arah timur hingga tenggara berkecepatan 5-30 kilometer per jam.

Cuacanya, secara umum Jawa Barat cerah berawan hingga berawan, hujan yang disertai angin kencang berpotensi terjadi pada malam hari di sebagian wilayah Bogor.

Penyebab Gelombang Tinggi
Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin mengatakan, gelombang tinggi yang terjadi di pesisir Jawa, bukan dipengaruhi karena menjelang terjadinya gerhana bulan total (GBT) pada 28 Juli 2018.

“Bukan. Kondisi gelombang sudah terjadi di awal bulan Juli,” ujarnya saat dihubungi via ponsel, Rabu (24/7/2018).

Fenomena gelombang tinggi itu pun, kata Iid, bukan merupakan tsunami.

“Tsunami diakibatkan adanya aktivitas lempeng di lautan yang memenuhi kriteria untuk terjadinya tsunami. Kalau sekarang lebih ke arah gelombang pasang atau ombak,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, tinggi gelombang laut, lebih dipengaruhi karena kondisi angin yang relatif kencang terutama di sekitar pesisir selatan.

Angin kencang itu disebabkan karena adanya gangguan berupa badai di utara khatalustiwa, salah satunya adalah Badai Ampil di perairan sebelah timur laut Filipina.

Sampai tanggal 29 Juli 2018, kata Muhamad Iid, perlu diwaspadai terkait tinggi gelombang laut maksimum karena ketinggian gelombang bisa mencapai 5-6 meter.

“Bahkan di tanggal 25 Juli 2018 hampir di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa ketinggian gelombang hingga mencapai 5-6 meter,” ujarnya.

Dikatakan Iid, badai yang terbaru adalah Badai Wukong di Samudera Pasifik bagian barat yang berdampak pada kondisi yang masih relatif kencang.

“Badai itu berdampak pada tinggi gelombang laut yg cukup tinggi, sampai akhir bulan Juli hingga mencapai 4-5 meter,” katanya.(tribun/kb)