Beranda Regional Petani Jatibaru Lirik Varietas Mikongga dan Ciherang

Petani Jatibaru Lirik Varietas Mikongga dan Ciherang

JATISARI, TVBERITA.CO.ID- Para petani di Desa Jatibaru Kecamatan Jatisari tetap akan tanam varietas padi Mikongga dan Ciherang. Pasalnya, pada saat panen raya harga padi kedua jenis yakni Mikongga dan Ciherang harga gabahnya masih diatas Rp. 4,8 juta pertonasenya.

Menurut Tata(53) salah seorang petani di Desa Jatibaru bahwa para petani di Desa Jatibaru tetap akan menanam jenis padi Mikongga dan Ciherang. Selain itu jenis varietas padi Invari 32 menjadi pilihan alternatif bagi para petani di Kecamatan Jatisari.

“Bagi para petani tidak akan beralih ke jenis padi lain. Sebab para petani itu kalau sudah percaya hasilnya. Tetap akan mempertahankan varietas yang sudah lama ditanam,” ujarnya kepada TVBERITA.CO.ID, Selasa(2/10).

Dikatakan Tata, harga gabah hasil panen raya tidak terlalu ajlok kondisinya pada saat ini. Dibandingkan pada saat panen raya beberapa musim yang lalu.

“Untuk panen sekarang, Alhamdulilah harga gabah masih diatas Rp.4,8 juta pertonasenya. Kemudian hasil perhektar masih mencapai 5-6 Tonase gabah,”ungkapnya.

Kedepannya agar gairah para petani meningkat menanam padi sambung Tata. Pemerintah Kabupaten Karawang perlu turun tangan. Agar hasil panen raya dapat dibeli dengan cara kontan.

“Bisa saja digulirkan adanya Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) bidang pertanian. Kehadiran BUMD Pertanian untuk membeli gabah hasil panen dari para petani langsung dengan cara pembelian kontan,”tandasnya.

Ia juga menjelaskan selama ini para petani sering mengeluh apabila panen raya. Hasil panennya di beli dengan cara pembayaran sistem ijon oleh para tengkulak padi.

“Jarang ada yang kontan pembelian gabah panen raya. Dengan sistem tempo pembayarannya. Jika kontan para petani akan sejahteralah,”ungkapnya.

Senada disampaikan Ketua Gapoktan Sri Tani Jatisari,H.Imron Rosadi. Jika ada BUMD Pertanian di Kabupaten Karawang. Maka tidak akan ada cerita lagi para petani mengeluh dengan pembayaran ijon oleh Tengkulak padi.

“Sudah rahasia umum sistem pembayaran beli gabah panen raya itu dengan sistem pembayaran tempo. Kalau bahasa petani mah di panjar dulu kemudian dibayar dalam waktu dua sampai tiga Minggu. Jadi harus menunggu baru beres pembayaran dari tengkulak,” pungkasnya.(dej/ris)