Beranda Headline Petani Milenial Karawang Didorong Manfaatkan Akses Permodalan untuk Majukan Pertanian

Petani Milenial Karawang Didorong Manfaatkan Akses Permodalan untuk Majukan Pertanian

Akses permodalan petani karawang
Para petani milenial di Kabupaten Karawang diajak untuk memanfaatkan berbagai akses permodalan dalam mengembangkan usaha pertanian yang lebih produktif dan modern. 

KARAWANG – Para petani milenial di Kabupaten Karawang diajak untuk memanfaatkan berbagai akses permodalan dalam mengembangkan usaha pertanian yang lebih produktif dan modern.

Ajakan tersebut disampaikan Koordinator Pengawasan dan Pemeriksaan Dinas Koperasi dan UKM Karawang, Yeni Maryani, dalam kegiatan Kursus Tani Penguatan Kelembagaan Bagi Regenerasi Petani yang digelar di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Kamis (6/11).

Kegiatan yang diikuti sebanyak 40 petani milenial ini bertujuan memperkuat kelembagaan kelompok tani sekaligus mendorong regenerasi petani di tengah tantangan modernisasi pertanian.

Baca juga: Presiden Prabowo Subsidi 60 Persen Kereta Khusus Petani dan Pedagang, DPR Ingatkan Soal Keuangan Negara

Di hadapan puluhan peserta, Yeni menegaskan, permodalan menjadi salah satu kunci utama untuk menggerakkan sektor pertanian dari hulu hingga hilir. Modal dibutuhkan mulai dari persiapan lahan, pembelian benih, pupuk, pestisida, perawatan, panen hingga pengemasan hasil produksi.

“Petani harus berani memanfaatkan akses permodalan yang tersedia. Dengan modal yang cukup, petani bisa berinovasi dan mengembangkan usaha taninya secara lebih profesional,” ujarnya.

Menurutnya, di era digital, petani memiliki banyak peluang untuk mengakses pembiayaan, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), bantuan pemerintah, kemitraan dengan sektor swasta, hingga platform digital seperti Agree Modal yang membantu pengelolaan keuangan usaha tani secara transparan.

Akses permodalan petani karawang
Para petani milenial di Kabupaten Karawang diajak untuk memanfaatkan berbagai akses permodalan dalam mengembangkan usaha pertanian yang lebih produktif dan modern.

Yeni juga menjelaskan berbagai jenis fasilitas kredit yang bisa dimanfaatkan petani, di antaranya: KUR Mikro, dengan pinjaman hingga Rp50 juta per musim tanam dan bunga 6% per tahun, lalu Kredit Alsintan, dengan bunga 3% untuk pembelian alat mesin pertanian, dan KUR Khusus Tebu, tanpa agunan hingga Rp500 juta dengan bunga 6%.

Selain itu, pemerintah turut menyediakan bantuan langsung tunai (BLT) bagi petani miskin, serta dukungan infrastruktur pertanian seperti Jalan Usaha Tani (JUT) dan irigasi pertanian.

Baca juga: Karawang Siap Gelar Pilkades Digital, Jadi Percontohan di Jawa Barat

“Petani muda harus berani memanfaatkan peluang ini. Jangan takut mengambil langkah selama dikelola dengan baik dan disertai pendampingan dari penyuluh pertanian,” tambahnya.

Yeni menekankan, dengan pembinaan kelembagaan yang kuat, akses permodalan yang terbuka, serta dukungan pemasaran hasil usaha tani, para petani muda diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan usaha pertanian orang tua mereka dengan cara yang lebih inovatif dan berdaya saing.

“Para petani muda dan dan anak-anak petani diharapkan bisa melanjutkan dan mengembangkan usaha bertani para orang tuanya,” tandasnya. (*)