![IMG-20250109-WA0038 Bangunan sdn di karawang nyaris ambruk](https://tvberita.co.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250109-WA0038-640x682.jpg)
KARAWANG – Siswa-siswi di SDN Karya Bakti 4 Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang ramai-ramai tak masuk sekolah karena takut bangunan sekolah yang nyaris ambruk.
Penjaga Sekolah, Apriansyah memberikan keterangan, kondisi bangunan di SDN Karya Bakti 4 saat ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, bangunan sekolah (secara merata) mengalami kerusakan.
Per hari ini, lanjut dia, dimasing-masing kelas dari kelas 1 – 6, sekitar 20 persen anak tidak masuk sekolah akibat cuaca dan kekhawatiran terhadap bangunan yang sudah rapuh.
Baca juga: Misteri Pembuangan Limbah Medis di Sungai Citarum Karawang, Polisi Masih Selidiki
“Hampir semua (ruang) dan yang paling utama kondisi kantor, makanya kami selaku guru sudah tidak berani berada di kantor,” ungkapnya kepada tvberita pada Kamis, 9 Januari 2025.
Ia mengatakan, kondisi ini sangat memprihatinkan karena proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Karya Bakti 4 menjadi terganggu.
![Bangunan sdn di karawang nyaris ambruk](https://tvberita.co.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250110-WA0014-1.jpg)
“Ada 4 kelas dan 1 ruang guru serta kamar mandi yang sudah tidak bisa terpakai, ini sangat perlu perbaikan,” katanya.
Pihaknya sangat berharap, SDN Karya Bakti 4 segera mendapatkan kuota rehabilitasi atau perbaikan bangunan-bangunan yang rusak dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang di tahun 2025 ini.
Baca juga: KPU Resmi Tetapkan Aep-Maslani Jadi Bupati dan Wakil Bupati Karawang Terpilih 2025-2030
“Kondisi ini sudah lama, kami sudah beberapa kali mengajukan cuman belum dapat rehab. Baru banget kemarin pas libur dapet informasi ada konsultan mengecek keadaan sekolah. Semoga bener dalam jangka dekat mendapat kuota rehab,” katanya.
Harapan ini ia tekankan, sebab pihaknya telah mengajukan permohonan rehab sejak 2 tahun yang lalu. Baginya tentu ini mendesak, karena bangunan yang rapuh berpotensi membahayakan baik bagi para siswa maupun guru.
“Semoga sekolah kami bisa diprioritaskan dan segera mendapatkan rehab, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan ketika proses KBM dilaksanakan dan menimpa siswa-siswi kami,” pungkasnya. (*)