KARAWANG – Angka stunting di Desa Parungmulya Kecamatan Ciampel, Karawang tercatat kategori tinggi karena jumlahnya mencapai 51 anak.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, Sofiah menyebutkan, ada 2 faktor utama yang menjadi penyebab tingginya angka stunting di desa tersebut.
Pertama, pola asuh orangtua yang belum teredukasi. Kedua, tingginya angka anemia yang diderita oleh remaja putri Desa Parungmulya.
“Pola asuh itu berpengaruh. Orangtua harus diedukasi agar tidak merokok dalam rumah serta menerapkan pola hidup sehat. Stunting harus diatasi bersama,” ujarnya pada Rabu, 8 November 2023.
Ia menjelaskan, anemia juga harus dicegah dan ditanggulangi. Sebab nantinya, remaja perempuan tentu akan memasuki fase menikah, hamil hingga memiliki anak.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, Nurmala Hasanah memaparkan, berdasarkan survey ditemukan kurang lebih 60 persen remaja putri di Desa Parungmulya mengalami anemia.
Oleh karena itu, pihaknya bersama DPPKB bekerjasama untuk menekan angka stunting dengan cara menanggulangi anemia, mengedukasi orang tua dan mengintervensi asupan anak yang terkena stunting.
“Kita akan cek Hb nya lalu kita berikan tablet tambah darah, dan kita pantau waktu minumnya. Kita juga beri informasi terkait pola makan yang baik untuk remaja putri,” paparnya. (*)