
KARAWANG – Tiga titik jalan penghubung di Desa Cicinde Utara, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang akhirnya rampung diperbaiki. Warga setempat senang, penderitaannya lepas karena selama puluhan tahun harus melintas jalan berlumpur.
Kades Cicinde Utara, Ajat Sudrajat mengatakan, tiga titik jalan yang diperbaiki berada di wilayah jalan poros Karawang – Subang di Dusun Dadut dan jalan poros Cicinde – Jayamukti.
“Dulu kondisi jalannya luar biasa, sangat parah. Anak-anak sekolah kalau jalan situ harus pakai kresek kakinya, karena jeblog (berlumpur), sekarang alhamdulilah semuanya sudah rampung,” kata Ajat kepada tvberita pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Baca juga: Melihat Rumah Bersejarah Djiaw Kie Song di Karawang Bareng MPR RI
Perbaikan jalan ini, lanjut Ajat, ia persembahkan bagi warga Desa Cicinde Utara sebagai bakti di masa kepemimpinannya. Ia melanjutkan perjuangan Kades terdahulu Drs. Endang Utom yang menginisiasi perbaiki pada tiga tahun silam.
“Saya melanjutkan perjuangan kades terdahulu, ini oleh-oleh untuk masyarakat di masa jabatan saya,” ujarnya.
Di samping itu, Ajat juga berterimakasih kepada pihak yang telah peduli dan turut membantu perbaikan jalan di Desa Cicinde Utara. Ia berharap, jalan tersebut bisa dipelihara dengan sebaik-baiknya.

Ajat juga berkomitmen, setelah terbenahi infrastruktur di Desa Cicinde Utara, ia akan segera fokus memberdayakan SDM. Sebab diketahui bersama, Desa Cicinde Utara adalah salah satu desa yang sudah di SK kan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang sebagai desa wisata Kampung Pindang, dimana sebagian besar warganya adalah pengusaha dan pengolah ikan pindang.
“Terimakasih kepada Bupati Karawang, dulu ketika masih wakil sampai sekarang jadi bupati konsern di Musrenbang pembangunan desa. Terimakasih juga kepada dewan terpilih yang sudah membantu, pak Pendi Anwar, pak Dimyati, bu Anggi dan bu Elivia,” ucapnya.
Baca juga: Kecewanya Kades di Karawang soal Janji Rumah Panggung: Jumlah Menyusut, Realisasi Tak Jelas
Semringah jalan diperbaiki
Salah satu warga setempat, Ana (55) menuturkan, ia tinggal dekat jalan penghubung, tepatnya di dekat Jalan Totoang Jungklang. Jalan tersebut, kata Ana, tak pernah mulus selama puluhan tahun.
Kebetulan Ana juga membuka usaha warung tepat di samping jalan, sehingga ia kerap menyaksikan anak-anak sekolah jatuh ketika melintasi jalan.
“Ancur udah lama banget, dari ibu masih kecil sampai sekarang jalan ini baru merdeka. Sering liat anak-anak pada jatoh, soalnya ini jalan sambungan 2 desa, banyak dari Pamekaran, Gembongan, Mekar Asih pada sekolahnya ke Cicinde. Sebelum jalannya bagus, mereka kasian, apalagi kalau musim hujan,” ungkapnya.
Suwitno (44), warga lainnya juga mengutarakan hal serupa. Ia bersyukur jalan tersebut diperbaiki, sebab ia mengalami langsung penderitaan (rusaknya akses jalan) selama puluhan tahun.
Baca juga: Serunya Hari Kemerdekaan di Unsika, Ada Lomba Badminton, Futsal hingga Adzan
“Ngalamin langsung susahnya gimana. Pas jaman saya SMP, sepatu harus di jinjing, kurang lebih 1 kiloan panjang jalannya. Kalau hujan dan sedang parah-parahnya, ya harus muter ke wilayah Gempol,” katanya.
Ia juga bersyukur, karena jalan yang diperbaiki juga dibarengi dengan adanya penerangan jalan. Sehingga warga tak perlu risau ketika melintasi jalan di malam hari.
“Alhamdulillah sekarang mah udah enak, ada lampu-lampu jalan juga, akhirnya merdeka,” tandasnya. (*)







