Beranda Headline Anak-Anak Ceria di Pasar Leuweung 2025, Belajar Cinta Hutan Sejak Dini

Anak-Anak Ceria di Pasar Leuweung 2025, Belajar Cinta Hutan Sejak Dini

Pasar Leuweung 2025
Anak-anak TK dan SD ikut lomba mewarnai di hutan jati Dangdeur dalam Pasar Leuweung 2025 (Foto: Istimewa) 

PURWAKARTA – Suasana hutan jati di Desa Dangdeur, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, mendadak penuh keceriaan anak-anak pada Jumat (25/7/2025). Ratusan siswa TK dan SD dari berbagai sekolah mengikuti lomba mewarnai dalam rangkaian Pasar Leuweung 2025 yang digagas oleh Dinas Kehutanan Wilayah II Provinsi Jawa Barat.

Dengan beralaskan terpal di bawah pepohonan rindang, anak-anak terlihat antusias menuangkan kreativitas mereka pada gambar bertema alam. Suasana semakin semarak dengan udara segar dan cahaya matahari yang menembus sela-sela dedaunan, menambah semangat mereka dalam berkarya.

Tak hanya lomba mewarnai, Pasar Leuweung 2025 juga menghadirkan kegiatan edukatif lainnya seperti demonstrasi teknik ecoprint. Anak-anak diperkenalkan pada proses kreatif mencetak motif daun di atas kain, sebuah cara memanfaatkan kekayaan hayati hutan secara ramah lingkungan.

Baca juga: Bupati Om Zein Apresiasi Pasar Pasisian Leuweung: Perkuat Ekonomi Lokal dan Jaga Hutan

“Kami ingin mengenalkan hutan sebagai sahabat sejak usia dini. Mereka belajar sambil bermain agar kelak tumbuh dengan kesadaran untuk melindungi alam,” ujar Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II, Lasmawati, S.E., M.M.

Baca juga: Program Imah Alus, 302 Rumah Tak Layak Huni di Purwakarta Segera Direhabilitasi

Pasar Leuweung 2025 berlangsung selama dua hari, 25-26 Juli 2025, di kawasan hutan jati Desa Dangdeur. Selain lomba edukatif, acara ini juga menjadi ajang promosi produk hasil hutan bukan kayu, UMKM, dan kelompok tani hutan dari Purwakarta, Subang, dan Karawang.

Lewat Pasar Leuweung 2025, hutan tidak hanya menjadi sumber kehidupan, tetapi juga ruang edukasi yang memupuk kecintaan generasi muda terhadap alam. Acara ini diharapkan dapat membentuk kesadaran menjaga lingkungan demi masa depan anak-anak Indonesia. (*)