
PURWAKARTA – Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta kembali menunjukkan langkah visioner dalam pembangunan infrastruktur dengan rencana pembangunan interchange baru yang akan terhubung langsung dengan Tol Cikopo–Palimanan (Cipali). Proyek strategis ini digadang-gadang menjadi pintu masuk bagi meningkatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi di Purwakarta.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Purwakarta, Didi Garnadi, menjelaskan bahwa pembangunan interchange ini sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2012 mengenai penyiapan jalan mantap menuju kawasan industri. Salah satu wilayah yang menjadi prioritas adalah kawasan industri di Kecamatan Campaka.
Baca juga: Pemkab Purwakarta Bahas Revisi Perda Pengelolaan Sampah dalam Rapat Paripurna DPRD
“Merujuk pada Perda tersebut, Pemkab Purwakarta harus memfasilitasi jalan mantap menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri di sekitar Kecamatan Campaka,” ujar Didi.
Usulan pembangunan simpang susun ini telah diajukan sejak 2018. Setelah melalui proses panjang, izin resmi dari kementerian diterbitkan pada 10 April 2023. Lokasi interchange direncanakan berada di KM 77+800 Cipali, dekat akses keluar Tol Cikopo pertama di wilayah Campaka.
Didi mengungkapkan apresiasinya karena rencana pembangunan interchange ini mendapat respons sangat positif dari pihak swasta, terutama pengelola kawasan industri. Pemkab Purwakarta pun menjalin kerja sama penuh dengan pihak swasta.
“Mulai dari perizinan, pengadaan lahan, hingga pembangunan fisik seluruhnya ditanggung oleh pihak swasta. Tidak menggunakan APBD sama sekali,” tegas Didi.
Pembangunan simpang susun ini rencananya dimulai pada awal Desember 2025, dengan target progres 80 persen pada April 2026 sesuai ketentuan izin. Infrastruktur baru ini akan memperkuat konektivitas kawasan industri Cikopo dan Campaka menuju Tol Cipali.
Baca juga: Wakil Bupati Purwakarta Hadiri Rapat Koordinasi Bahas Substansi Raperda RTRW 2025
Menurut Didi, kehadiran interchange baru ini akan meningkatkan daya tarik investasi dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. “Akses menuju tol menjadi strategi pemerintah daerah untuk membuka ruang perekonomian masyarakat, sekaligus meminimalisir gangguan mobilitas warga akibat lalu lintas kendaraan industri,” ujarnya.
Ia menambahkan, posisi Purwakarta yang strategis—diapit Jakarta dan Bandung—menjadikannya wilayah berpotensi besar untuk pengembangan bisnis. Dengan dukungan akses tol yang lebih mudah, Purwakarta diharapkan semakin diminati investor dan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. (*)







