PURWAKARTA – Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein, resmi meluncurkan Program Imah Alus (Rumah Bagus) sebagai salah satu program unggulan dalam masa kepemimpinannya. Program ini fokus pada perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, Pemkab Purwakarta mengalokasikan dana sebesar Rp12 miliar untuk merehabilitasi 302 unit rumah yang tersebar di berbagai kecamatan.
Baca juga: Purwakarta Pecahkan Rekor MURI: 400 Ribu Warga Ikut Ngosrek Bareng
Menurut Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Disperkim Purwakarta, Ofi Sofyan Gumelar, dari total anggaran tersebut, 278 unit ditangani melalui kerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) desa, dan 24 unit lainnya berasal dari pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Purwakarta. Seluruhnya dibiayai dari APBD.
“Konsep pembangunan Rutilahu mengusung kearifan lokal, yakni model rumah Sunda atau rumah panggung, dengan anggaran per unit sebesar Rp40 juta,” ujar Ofi, belum lama ini.
Data Disperkim menunjukkan masih ada 10.775 unit rumah tak layak huni di Kabupaten Purwakarta. Untuk itu, Pemkab terus mendorong penyelesaian secara bertahap.
Adapun progres hingga pertengahan 2025, sudah 15 unit rumah rampung diperbaiki, 20 unit dalam tahap pembangunan, dan 25 unit sedang dalam proses administrasi pencairan. Totalnya, sudah ada 60 unit yang mulai berjalan.
Disperkim juga mendorong kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga sosial melalui program CSR dan Baznas, guna mempercepat pencapaian target rumah layak huni di Purwakarta.
Baca juga: Purwakarta Bentuk 192 Koperasi Desa Merah Putih, Dukung Ekonomi Desa
“Kami berharap APBD terus mendukung program ini, dan kami juga berupaya kreatif menggandeng pihak lain seperti BJB atau Baznas. Yang utama adalah menuntaskan visi Bupati dalam mewujudkan hunian yang layak dan bermartabat,” tegas Ofi.
Program Imah Alus menjadi wujud nyata komitmen Pemkab Purwakarta dalam membangun dari bawah—dari rumah rakyat—untuk kehidupan yang lebih sehat, layak, dan bermartabat. (*)
