
KARAWANG – Menjelang tahun baru 2026, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang telah mengimbau masyarakat terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak memeriahkan tahun baru dengan menyalakan petasan. Merespons hal tersebut, sejumlah warga memberikan tanggapan beragam.
Nisa Faricha (15) salah satu pelajar Karawang mengaku cukup kecewa mendengar adanya kebijakan tersebut. Karena biasanya, ia menyambut tahun baru dengan melihat gemerlap petasan.
“Gak seru sih, pengennya ada petasan. Seru kalau liat ada petasan pas tahun baru, momennya berkesan,” ungkapnya saat diwawancarai tvberita di bazar UMKM Karangpawitan pada Senin, 29 Desember 2025.
Baca juga:Â Wajah Baru GOR Karawang, Ruang Publik Modern dengan Fasilitas Lengkap di Jantung Kota
Kendati demikian, ia tetap mendukung kebijakan pemerintah dan akan mematuhi peraturan yang berlaku.
“Tapi gak apa-apa, masih bisa rayain di rumah bareng keluarga, entah nanti bakar-bakar atau apa,” tambahnya.
Warga lainnya, Darius mengatakan bahwa ia sangat mendukung kebijakan tersebut. Darius menilai kebijakan tersebut tepat karena saudara se tanah air di wilayah Sumatera tengah mengalami duka mendalam akibat bencana.
Baca juga:Â Karawang Gelar Pilkades Berbasis Digital Perdana di Jabar, Bupati Aep: Lancar & Efisien
“Menurutnya saya kebijakannya bagus, karena dengan begitu kita menghormati saudara-saudara kita yang tengah berduka di Sumatera,” katanya.
Sementara itu, Dini (32) mengaku tak peduli dengan kebijakan ada atau tidaknya larangan petasan. Karena baginya, tahun baru bukan hanya soal perayaan meriah.
“Lebih ke bagaimana kita memperbaiki diri kedepannya sih, resolusi kita di tahun 2026 itu gimana. Soal ada enggak nya petasan, aku tahun-tahun sebelumnya juga di rumah aja, gak pernah liat petasan,” tutupnya. (*)











