KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Karawang dan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), segera menggelar finalisasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Karawang tahun 2018.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Karawang, Hadis Herdiana mengatakan, meski sempat defisit hingga Rp 400 miliar lebih, masalah tersebut telah teratasi dengan adanya penyesuaian dan reposisi anggaran di tiap-tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Pemotongan variatif tiap dinasnya, jadi ada kegiatan yang ditunda. Fokusnya kejar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Terakhir (defisit tinggal, Red) Rp 10 miliar, tapi sudah reposisi tiap-tiap dinas,” katanya kepada KORAN BERITA (Grup Tvberita.co.id), Kamis (23/11).
Namun, ia belum bisa menyebutkan besaran anggaran yang ditetapkan untuk tahun 2018. Karena masih menunggu hasil finalisasi data dari masing-masing dinas.
Diakuinya, defisit terjadi akibat adanya pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah pusat. Sedangkan jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diterima, masih dihitung setiap dinasnya.
“DAU dipotong 0,86 persen. DAK belum pasti, masih dihitung. Jadi tunggu hasil laporan dinas-dinas dulu,” katanya.
Sementara itu menurut Hadis, Dana Insentif Daerah (DID) hanya disetujui setengahnya oleh pemerintah pusat. Namun hal itu tidak ada kaitannya dengan serapan anggaran saat ini yang masih minim.
“DID hanya didapat Rp 26 miliar, karena daerah yang dapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) semakin banyak, sementara anggarannya tetap, jadi dibagi-bagi dengan daerah lainnya,” katanya. (put/ris)
