KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terjun ke sawah saat menghadiri panen raya padi disaat paceklik di Lahan Pesawahan Desa Tanjung Pura, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang Jawa Barat.
Berdasarkan pemantaun Koran Berita (Grup Tvberita.co.id), Andi Amran Sulaiman panen menggunakan Combine Harvester dengan didampingi Bupati Karawang, Hj. Cellica Nurrachadianna. Setelah beberapa meter menuju lokasi padi yang ditanam, Andi langsung terjun ke sawah. Padahal sawah dalam kondisi berair.
Aksi spontan itu, langsung disambut tepuk tangan para petani yang berhadir di kegiatan panen. Andi langsung berjalan di sawah yang berair dan bersama-sama melakukan panen padi dengan para petani penggarap dari beberapa gabungan kelompok tani yang ada di wilayah Karawang Barat.
Setelah melakukan panen padi, Menteri Pertanian langsung melakukan dialog dengan para petani. Pada kesempatan tersebut, Andi Amran Sulaiman menegaskan dirinya juga harus bisa merasakan apa yang dirasakan oleh para petani sehingga harus turun langsung ke lapangan.
“Masyarakat basah-basahan, Menterinya juga harus basah-basahan di sawah,” ujarnya.
Secara langsung, menteri pertanian yang mengenakan pakaian putih ini juga menyampaikan manfaatnya panen dengan menggunakan alat yang bernama combine harvester tersebut.
Menteri Pertanian yang meraih gelar doktor pertanian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) tersebut langsung mengajari cara menggunakan dan mengemudikannya untuk panen.
Dimana, Dengan adanya teknologi dan mekanisasi pertanian Menteri Amran Sulaiman tidak ingin petani hanya menjadi penonton. Ia juga berharap, dengan menggunakan alat berteknologi tersebut lahan pertanian yang ada di bisa dioptimalkan.
“Kita ingin membangunkan raksasa tidur lahan pasang surut, lahan tadah hujan. Melihat potensi di Kabupaten Karawang yang sangat luar biasa untuk menjadi lahan pertanian yang bisa panen tiga kali dalam setahun,” katanya.
Sehingga lanjutnya, Kita sudah bisa mengatakan Indonesia sudah bisa masuk swasembada pangan. Dimana dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Indonesia tidak lagi impor beras. Dengan merancang sebuah pertanian modern dengan merubah pertanian tradisional.
“Jika pertanian dulu di bulan November- Desember-Januari adalah paceklik tidak ada panen, kita rubah agar di bulan tersebut tidak paceklik sampai kami membentuk tim upsus (upaya khusus),”ungkapnya.
Caranya adalah, lanjut Andi Amran, dengan perbaiki irigasi dan bendungan, memberikan bantuan bibit unggul serta asuransi kepada petani.
Kita harus kreatif, dengan memikirkan bagaimana paceklik itu caranya adalah membangun embung, irigasi serta memperbaiki pompa-pompa sungai. Karena, Mimpi kami untuk indonesia adalah kami yakin Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia.(nna/ris)