KARAWANG – Sebanyak 264 fasilitas kesehatan (faskes) dari mulai rumah sakit, puskesmas hingga klinik di Kabupaten Karawang sudah menyediakan layanan untuk penyakit tuberkulosis (TBC).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, Yayuk Sri Rahayu menyampaikan, orang yang terpapar penyakit TB, mau tidak mau harus diobati dengan jangka; paling sebentar 6 bulan dan paling lama 24 bulan atau 2 tahun.
Tuberculosis sendiri, kata dia, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis. Kemudian dapat menyerang siapa saja, dan organ tubuh yang diserang biasanya; paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Baca juga: Ciamik! Ini Sederet Prestasi Bupati Aep Membangun Karawang Meski Belum Setahun Menjabat
“Jadi jika sudah terdiagnosis positif TB, mau tidak mau harus diobati. Karena penyakit ini menular melalui udara bertebaran yang asalnya dari batuk atau bersin pengidap TB,” ujarnya kepada tvberita pada Jumat, 13 September 2024.
Yayuk menerangkan, untuk menanggulangi kasus TB di Karawang, pihaknya memprioritaskan ketersediaan fasilitas kesehatan.
“Pertama tentunya kami harus menyiapkan fasilitas dulu,” tegasnya.
Ia merinci, saat ini sudah ada 264 layanan TB di Karawang dari mulai RS, Klinik hingga Puskesmas. Dari jumlah tersebut, 2 Rumah Sakit (RSUD Karawang dan. RSUD Jatisari) sudah bisa melayani pengobatan TB-Resisten Obat.
Kemudian, 50 puskesmas sudah bisa memberikan pengobatan TB terutama TB sensitif obat. Namun, ada 5 puskesmas yang sudah bisa melakukan inisiasi pengobatan TB-RO diantaranya; Puskesmas Loji, Puskesmas Telukjambe, Puskesmas Cikampek, Puskesmas Telagasari dan Puskesmas Rengasdengklok.
“50 puskesmas itu juga sebagai puskesmas satelit TB-RO, jadi misal pengobatan di 2 RS (RSUD Karawang dan RSUD Jatisari) menangani pasien TB-RO, nanti ketika sudah stabil, sudah bisa dilanjutkan di puskesmas. Maka 50 puskesmas sudah bisa melanjutkan pengobatan yang dari RS,” jelasnya.
“Tapi kalo yang 5 puskesmas, inisiasi itu artinya bisa mengobati dari awal. Tetapi tetap, pemeriksaan-pemeriksaannya di RS, tapi bisa mulai di 5 puskesmas tadi,” tambah Yayuk.
Baca juga: Job Fair 1.000 Loker Resmi Dibuka, Bupati Aep Harap Bisa Dimanfaatkan Maksimal Warga Karawang
Yayuk melanjutkan, selain RS dan Puskesmas pihaknya juga sudah bekerjasama dengan 107 klinik. Jadi, kata dia, masyarakat juga bisa melakukan pemeriksaan TB ke klinik-klinik terdekat.