KARAWANG – Kerusuhan yang terjadi saat upaya relokasi Pasar Rengasdengklok, Karawang pada Rabu (7/12) kemarin dinilai merupakan tindakan kriminal.
Kepolisian diminta untuk mengusut tuntas aktor-aktor di balik kerusuhan Pasar Rengasdengklok.
Sekda Karawang, Acep Jamhuri menyebut kedatangan Forkopimda (Forum komunikasi pimpinan daerah) kemarin hanya untuk berkomunikasi dengan pedagang, namun malah disambut aksi anarkis.
Baca juga: Bupati Karawang Tuding Oknum LSM Jadi Biang Keladi Kerusuhan Pasar Rengasdengklok
“Jadi intinya kedatangan kita untuk komunikasi dengan pedagang saling menagih janji komitmen terkait Awning yang sebelumnya diminta oleh pedagang,” kata Acep saat ditemui di Kantor Bupati Karawang, Kamis (8/12/2022).
“Kita diserang dengan lemparan batu, petasan, bahkan kembang api jadi tidak ada titik temu. Jadi kerusuhan di Rengasdengklok kemarin sudah kriminal, dan itu ranah penegak hukum,” sambungnya.
Kepolisian, kata dia, akan menyusuri benang merah kerusuhan kemarin. Apakah ada aktor intelektualnya atau motif lain.
“Bagi yang bertindak anarkis akan dicari benang merahnya, siapa yang nyuruh, yang biayai, itu tugas penegak hukum,” ujarnya.
Evaluasi harga
Acep menuturkan, pemerintah hari ini telah melakukan evaluasi kaitan harga kios yang masih dianggap mahal oleh pedagang.
Baca juga: Sesalkan Kerusuhan di Pasar Rengasdengklok, Bupati Karawang: Mengapa Dibalas Kekerasan?
Pihaknya meminta PT VIM untuk menyesuaikan harga kembali sesuai kemampuan pedagang.
“Tadi harga dievaluasi kelayakan seperti apa. Harga itu akan disesuaikan, Pemda akan menekan PT VIM sesuai layaknya harga itu berapa, karena Pemda juga tidak diam,” jelas Acep.