Beranda Regional Simulasi Pengamanan Pilgub, Tim Kampanye Nyaris Bentrok di Karawang

Simulasi Pengamanan Pilgub, Tim Kampanye Nyaris Bentrok di Karawang

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Polres Karawang siagakan 1.200 personel, untuk menjaga kondusivitas selama berlangsungnya Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Jajaran kepolisian juga akan dibantu personel gabungan dari TNI dan organisasi mitra kepolisian.

“Untuk titik rawan, sejauh ini kita akan pusatkan di dalam kota Karawang. dan seluruh personil sudah siap mengawal semua tahapan yang ditetapkan oleh KPU,” ujar Kapolres Karawang, AKBP Hendy F. Kurniawan saat ditemui KORAN BERITA(Grup Tvberita.co.id) usai apel gelar pasukan di Lapangan Karangpawitan, Selasa (13/2).

Dalam kesempatan tersebut, Polres Karawang juga mengelar simulasi penanganan aksi unjuk rasa setelah sebelumnya Kapolres bersama Bupati Cellica Nurrachadiana dan Ketua DPRD Karawang Toto Suripto, mengecek kesiapan personel gabungan dan kendaraan pendukung operasional.

Dimana puluhan pengunjuk rasa yang tidak puas, terhadap stetmen salah satu tim kampanye kandidat lain yang telah menjelekan calon yang didukung massa. Pasukan anti huru-hara Polres Karawang terpaksa diturunkan, karena pengunjuk rasa terlihat anarkis saat menyampaikan aspirasinya.

“Apel gelar pasukan ini dilakukan untuk mengecek kesiapan, sekaligus antisipasi bila nanti terjadi hal-hal yang berpotensi mengganggu kondusifitas,” kata Hendy.

Pantauan KORAN BERITA(Grup Tvberita.co.id), dalam simulasi tersebut, tim sukses pasangan calon X menggelar kampanye terbuka. Namun dalam kampanye tersebut, tim kampanye pasangan X menjelek-jelekan pasangan calon Y dalam orasinya.

Tak terima akan hal itu, puluhan massa pendukungan pasangan calon Y secara berbondong-bondong mendatangi lokasi kampanye terbuka tersebut, dan berusaha untuk membubarkannya.

Namun sebelum sampai dilokasi, massa pendukung pasangan calon Y langsung dihadang pasukan Polwan yang meminta bermediasi dengan massa aksi tersebut. Karena tak berhasil, pasukan Polwan ditarik mundur dan digantikan pasukan Dalmas awal yang membawa garis polisi.

Tapi massa dari pasangan calon Y justru semakin beringas, untuk membubarkan kampanye terbuka pasangan calon X tersebut. Bahkan, sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dengan pihak kepolisian. Polisi terpaksi menarik mundur pasukan Dalmas awal, dan menerjunkan pasukan Dalmas bertameng serta 1 unit mobil Water Canon.

Massa pasangan calon Y yang mulai melempari polisi dengan berbagai benda, terpaksa dibubarkan dengan semprotan mobil Water Canon. Namun, karena tak kunjung membubarkan diri. Polisi mengerahkan pasukan gas air mata, hingga akhirnya massa berhasil dipukul mundur.

Pasukan Asmaul Husna juga diterjunkan, untuk menenangkan massa dan kembali memulihkan situasi yang sempat panas tersebut. Massa pasangan calon Y secara perlahan akhirnya membubarkan diri.

“Simulasi pengamanan itu dilakukan, guna menyiapkan personel ketika terjadi potensi-potensi kerusuhan yang akan terjadi. Hal itu juga agar personel tidak kaget menghadapi potensi kerusuhan dalam Pilgub Jabar,” katanya.

Menurutnya, kesiapan bukan hanya secara teori. Tapi juga secara praktek dipersiapkan dalam menghadapi berbagai kejadian yang mrngganggu kondusifitas di daerah.(put/ds)