Beranda Karawang SMKN 1 Karawang Gelar Simulasi PTM, Cellica: Pastikan Pembelajaran Aman

SMKN 1 Karawang Gelar Simulasi PTM, Cellica: Pastikan Pembelajaran Aman

Suasana belajar di SMKN 1 Karawang.

KARAWANG – Usai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Karawang turun ke level 2, SMKN 1 Karawang memulai simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Senin (27/9) hingga 4 Oktober 2021 mendatang.

Kepala SMKN 1 Karawang melalui koordinator TU, Wiyono mengatakan, simulasi PTM yang digelar saat ini berpedoman pada edaran KCD Wilayah IV Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat dan Bupati Kabupaten Karawang yang mengizinkan dilaksanakannya tatap muka.

Ia menjelaskan, simulasi PTM di SMKN 1 Karawang dimulai pukul 07.00 hingga pukul 09.00 WIB tanpa istirahat. Adapun untuk pelaksanaannya, kapasitas belajar dibagi menjadi 25 persen.

“Peserta didik dalam satu kelas jumlahnya 36 siswa, dibagi empat menjadi 9 siswa per grup. Nah dari masing-masing grup tersebut kita tempatkan satu guru. Jadi dalam satu kelas ada empat guru yang bertanggungjawab dalam empat ruangan yang berbeda,” ujarnya.

Baca juga: Mengintip Ketatnya Persaingan Masuk SMKN 1 Karawang

Menurutnya, hal itu tidak memakan ruang kelas, sebab dalam lab atau bengkel workshop, SMKN 1 Karawang memiliki banyak ruangan yang sudah terbagi berdasarkan spesifikasi keahlian.

“Dalam lab kita dibagi beberapa tempat. Misalnya ini ruang mesin bubut, ruang pengelasan, ruang mesin gerinda atau yang lainnya. Jadi ruang belajar siswa tetap terakomodir, jaraknya jauh tersekat-sekat,” papar Wiyono.

 

Untuk simulasi ini, lanjut Wiyono, SMKN 1 Karawang menerapkan prokes ketat mulai dari siswa masuk hingga jam pulang. “Sejak masuk pintu gerbang sekolah hingga ke dalam ruangan kelas, peserta didik kita dampingi ketat sesuai prokes. Keluar anak juga diatur, kita buatkan kode agar pulangnya anak berurutan dan tidak bergerombol,” jelasnya.

Sementara Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, secara khusus sudah meminta kepada Disdikpora dan Dinas Kesehatan untuk memperketat pengawasan. Sebab kekhawatiran klaster PTM sekolah tetap ada.

Pengawasan dilakukan secara menyeluruh baik sebelum PTM, saat PTM dan sesudah PTM sekolah. Bupati menegaskan hal itu agar guru dan siswa tidak tertular atau menulari virus Corona ke orang lain.

“Sebelum PTM, saat PTM dan sesudah PTM di sekolah guru dan siswa tetap wajib protokol kesehatan meski sudah vaksin tetap harus protokol kesehatan,” lanjutnya, dikutip dari Diskominfo Karawang.

Ia mengatakan sesuai laporan yang masuk dari dinas terkait belum ditemukan kasus klaster virus Corona PTM sekolah. “Kondisi tersebut harus dipertahankan. Sebab hal itu berarti akan memperpanjang masa PTM sekolah berikutnya,” pungkas Cellica.

“Sekolah yang baru menggelar simulasi PTM harus lebih ketat lagi. Sebab mereka baru simulasi. Sedangkan sekolah yang sudah PTM tetap ketat pengawasan protokol kesehatan,” lanjutnya. (kii)