Beranda Regional Stok Langka, Harga Beras Karawang Meroket

Stok Langka, Harga Beras Karawang Meroket

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Harga beras di pasaran terus merangkak naik. Hal ini diduga akibat kelangkaan stok di tingkat petani yang mengalami gagal panen. Seluruh pedagang pasar beras di pasar Johar, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan kenaikan harga tersebut, karena minimnya pasokan beras yang diakibatkan oleh turunnya hasil pertanian menjelang akhir tahun 2017 ini.

Hal tersebut diungkapkan, Ketua Paguyuban Pedagang Beras Beras Johar, Sri Narbanto, Selasa (19/12) di sela-sela tokonya sedang dilakukan inspeksi mendadak (sidak) oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang bersama dengan beberapa instansi terkait, di antaranya adalah Tipiter Polres Karawang, Bulog Subdrive Karawang, dan Satpol PP Karawang.

Narbito mengatakan, para pedagang meminta pemerintah daerah Kabupaten Karawang agar lebih fokus memperhatikan para petani yang mengalami gagal panen, sehingga dari tahun ke tahun buruknya pasokan beras yang terjadi tidak kembali terus terulang.

“Yang kita keluhkan saat ini penyuplai beras yang makin menurun. Tahun ini paling parah turunnya dari per hari 800 ton sampai 1.000 Ton sekarang cuman 300 ton sampai 400 ton saja,”ungkapnya.

Penurunan tersebut, kata Narbito, akibat banyaknya petani yang megalami gagal panen yang diakibatkan oleh serangan hama wereng dan meningkatnya harga pupuk.

“Sudah 2 minggu terahir hasil panen kian menipis hasilnya kurang maksimal, bahkan ada juga yang kualitas berasnya kurang bagus,” ucapnya.
Narbito menambahkan, saat ini dari beras yang banyak dicari oleh masyarakat adalah beras yang pasokannya datang dari bulog. Karena selain kualitasnya yang cukup baik juga beras tersebut cukup murah.

“Iya beras dari Bulog yang paling banyak di minati masyarakat karena berasnya banyak dicari, karena kualitasnya juga cukup bagus,” ujarnya seraya menyebutkan jika harga beras saat ini di Toko Beras ASTU miliknya cukup terjangkau bagi masyarakat.

“Sekarang harga beras per kilo untuk medium menjadi awalnya 8.850 per kilo jadi 9.700 per kilo, dan premium awalnya 10.800 menjadi 11.800 dari awal Desember ini terasa banget kenaikannya,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Kadarisman, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang justru mengelak jika beras terus mengalami kenaikan.
Karena lanjutnya, berdasarkan data Dinas Pertanian, lahan pertanian di Kabupaten Karawang ada sekitar 96.000 Ha. Dengan kondisi terakhir pada tanggal 15 November 2017, petani sudah panen sekitar 95 persen. Dan masih ada sisa 3.500 ha – 4.000 ha yang masih dalam tahap mau panen.

Oleh karenanya, lanjut Kadarisman, mudah-mudahan dengan sisa sawah yang belum panen, masih ada kesempatan hasil panen yang bagus sampai akhir Desember tahun ini.

“Surplus beras Karawang saat ini ada sekitar 510 ribu ton beras karena produksi kita 1,3 ton gabah kering panen yang jika akumulasikan kurang lebih sekitar 800 ribuan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala bulog Karawang. Muhamad syaukani menyampaikan, pihaknya akan terus mendorong pemerintah daerah Kabupaten Karawang, dalam pemasokan beras kepada pedagang beras di Pasar Beras Johar.

“Beras komersil bulog premium itu harganya medium cuman 9.400. Alhamdulillah paling laku, kalau udah masuk pasar. Beras yang dari mana-mana pengadaan dari dolog dalam satu hari itu bisa sampai 1.750 ton yang keluar dari bulog,” tandasnya seraya menjelaskan jika Bulog mengirimkan pasokan berasnya selain ke Pasar Johar, juga ke Pasar Baru Karawang dan Kabupaten Bekasi.

Syaukani sendiri mengakui memang beberapa waktu ke belakang harga beras terus mengalami kenaikan. Akan tetapi dengan adanya operasi pasar besar-besaran yang akan digelar oleh Bulog, akan dapat menstabilkan kembali harga beras.(nna/fzy)