KARAWANG – Sungai Cibeet yang menjadi sumber air puluhan ribu warga Desa Wanajaya, Wanakerta dan Mekarmulya di Kecamatan Telukjambe Barat kini kondisinya menghitam dan menimbulkan bau menyengat.
Danposmil Telukjambe Barat, Serda Syarfeni, Dansub 03 satgas Citarum Harum (CH) sektor 17 Serma Mailiwindra bersama Suherman Pjs Kades Wanakerta dan warga, turun ke sungai melakukan pengecekan, monitoring keberadaan air sungai yang menjadi keluhan warga.
Baca juga: Cara Forkadasc+ Lestarikan Ikan Endemik di Sungai Citarum
Pjs Kades Wanakerta, Suherman mengungkapkan dengan kondisi air Cibeet saat ini, jelas tidak mungkin bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK).
“Air berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau menyengat, diduga tercemar limbah perusahaan,” kata Suherman, Senin, 16 Oktober 2023.
Semestinya kata Suherman, di saat musim kemarau, di saat warga kesulitan air bersih, bisa memanfaatkan air Cibeet untuk keperluan sehari hari seperti mandi dan cuci.
Tapi dengan kondisi air yang seperti ini, jelas tidak mungkin warga memanfaatkannya.

“Kebetulan pada saat ini, kami bersama Danposmil, Dansub 03 CH bersama warga, melihat langsung keberadaan air sungai Cibe’et. Kami akan melakukan koordinasi dengan atasan kita masing masing, dan tentunya koordinasi dengan dinas terkait untuk langkah-langkah selanjutnya,” jelasnya.
Sementara itu salah seorang warga yang tinggal ditepian Sungai Cibeet, Iis, 50 tahun, juga merasakan kesulitan setelah air sungai Cibeet menghitam dan mengeluarkan bau.
“Ya, air sungai Cibeet saat ini, tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari, seperti mandi dan mencuci,” kata Iis.
Selain air warna hitam dan bau, lanjut dia, kalau digunakan untuk mandi, habis mandi badan malah gatal gatal.
“Kalau bada Magrib (malam) sampai pagi, bau menyengat dari sungai Cibeet, sangat terasa bisa membuat sesak nafas. Bahkan kadang sampai siang begini, masih bau,” pungkasnya. (*)