CIANJUR, TVBERITA.CO.ID- Simpatisan salah satu pasangan calon Pilkada serentak ontrog Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur. Ratusan massa itu memprotes hasil pemungutan suara.
Awalnya, aksi yang dikawal kepolisian dari Polres Cianjur itu berjalan tertib. Namun, merasa aspirasinya tidak ditanggapi massa berubah menjadi anarkis. Tak mau aksi anarkis massa meluas, jajaran Polres Cianjur mencoba menghalau para pendemo dengan menerjunkan Personel Pengendali Massa (Dalmas) lanjutan.
Massa bisa dibubarkan ketika mobil water canon turun tangan. Sejumlah provokator diamankan tim khusus (Timsus) dan massa yang terluka dibawa mobil ambulans ke rumah sakit.
Situasi itu merupakan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam apel kesiapan pengamanan pilkada serentak sekaligus Satgas Tripatra di Lapang Prawatasari, Joglo, Rabu (28/2/2018) pagi.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah SIK, MH mengatakan, kegiatan itu merupakan persiapan penagamanan dalam menghadapi pelaksanaan Pilkada serentak yang akan digelar dalam waktu dekat.
“Kegiatan ini juga untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa TNI dan Polri siap mengamankan jalannya pilkada. Ini skenarionya sudah sesuai SOP. Sekaligus juga melaksanakan Tripatra yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan Brimbo,” kata Soliyah, kepada wartawan, usai kegiatan, Rabu (28/2/2018).
Untuk mengantisipasi berbagai potensi kerawanan, lanjut Soliyah, dari sekarang Polri dan TNI patroli bersama dan cipta kondisi. Termasuk Satgas Nusantara dari Bhabinkamtibmas yang melaksanakan kegiatan bersama masyarakat. “Misalnya melaksanakan salat Subuh bersama. Sekarang sudah masuk dalam tahap kampanye, kami siap mengawal dan mengamakan kampanye,” tuturnya.
Soliyah mengimbau masyarakat agar selalu menjaga diri sendiri dan tidak mudah terprovokasi isu-isu tak benar. Jika mendapatkan isu dan informasi yang belum pasti, Soliyah menyarankan agar konfirmasi terlebih dulu ke aparat kepolisian di polsek terdekat atau kepada bhabinkamtibmas. “Dikhawatirkan ada kelompok-kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi hingga menjadi tak kondusif. Intinya kita TNI dan Polri memiliki persamaan persepsi untuk selalu mengawal semua kegiatan pesta demokrasi ini,” tegasnya.
Untuk kerawanan wilayah, Soliyah mengaku, masih memetakannya. Tapi ia menjamin semua TPS di Kabupaten Cianjur aman dan kondusif. “Kita nanti akan siapkan pengamanan dengan menempatkan personel di setiap TPS saat pemungutan suara hingga selesai penghitungan suara. Insya Allah di Cianjur tidak ada TPS yang rawan konflik,” tandasnya. (kb)