Beranda Ekonomi Terdampak Banjir Berhari-hari, 8 Ribuan Hektare Sawah di Karawang Gagal Panen

Terdampak Banjir Berhari-hari, 8 Ribuan Hektare Sawah di Karawang Gagal Panen

Sawah karawang gagal panen
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat meninjau sawah yang terendam banjir di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang.

KARAWANG – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Karawang menyisakan kerugian besar bagi petani. Pasalnya, ribuan hektare lahan sawah kini dinyatakan puso atau gagal panen.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang mencatat, ada 8.865,20 hektare sawah Karawang yang mengalami gagal panen per tanggal 8 Maret Tahun 2023.

Dadan Danny, Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman DPKP Karawang menyebutkan, dari data tersebut ada 3 kecamatan yang terdampak gagal panen paling banyak, di antaranya Kecamatan Cilebar, Cilamaya Kulon dan Tempuran.

Baca juga: Jelang Ramadan, Disperindag Karawang Pastikan Stok dan Harga Pangan Relatif Aman

“Dari 30 kecamatan, ada 3 kecamatan yang paling terkena dampak. Cilebar, Cilamaya Kulon sama Tempuran terdampak puso semai tanam,” ujarnya kepada tvberita.co.id pada Jum’at (10/3/2023).

Rinciannya, di Kecamatan Cilebar persemaian 2.106 hektare, pertanaman 379 hektare. Kecamatan Cilamaya Kulon Persemaian 1.426, Pertanaman 596 hektare. Kecamatan Tempuran persemaian 240 hektare, pertanaman 896 hektare.

Baca juga: Ribuan Hektar Sawah di Bekasi Terendam Banjir, Mentan SYL Bilang Begini

Secara keseluruhan, luasan sawah di Karawang dalam survei terbaru tercatat seluas 101.143,40 hektare. Ada 12.609,10 hektare sawah tergenang, 8.865,20 hektare puso (rusak) dan 3.743,90 hektare dalam kondisi aman.

Saat ini, lanjut Dadan, DPKP masih mendata para petani yang terdampak puso atau gagal panen melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan). Pendataan dilakukan untuk usulan pengajuan bibit benih ke Kementerian Pertanian.

Baca juga: Banjir Karangligar, Warga Marah Pengerukan Saluran Pembuang Dihambat Oknum LSM

“Kita akan ajukan benih juga nanti ke Kementerian Pertanian,” kata Dadan.

Dadan berharap, para petani yang sawahnya gagal panen bisa tegar dengan kondisi tersebut. Namun ia mengimbau agar petani bisa mengajukan diri menerima bantuan apabila tergabung dalam kelompok dan sudah terdaftar dalam Sistem Informasi Managemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).

“Mudah-mudahan petani tidak larut merasa kecewa, harus tetap tegar dengan kondisi saat ini. Petani bisa mendapatkan bantuan apabila tergabung dalam kelompok dan sudah terdaftar simluhtan,” tutupnya. (*)