KARAWANG – Tiga Desa di Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat memiliki potensi wisata yang menarik perhatian. Bahkan, salah satunya viral dan didatangi oleh ribuan pengunjung.
Kepala Desa Cicinde Utara, Ajat Sudrajat menyebutkan, Kecamatan Banyusari sendiri memiliki 12 desa, di mana 3 desa di antaranya memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan.
Tiga desa tersebut adalah; Desa Cicinde Utara, Desa Gembongan dan Desa Gempol.
“Semuanya belum di SK-kan, makanya kita memberitahukan kepada dinas biar nanti ada pendampingan, bagaimana lho potensi-potensi rangkaian 3 desa yang ada di Banyusari ini menjadi paket pariwisata perjalanan, dari kulinernya, atraksinya dan budaya,” ujarnya kepada tvberita pada Jumat, 27 September 2024.
Baca juga: Gali Kekayaan Alam Karawang lewat Pembangunan Desa Wisata
1. Kampung Pindang Desa Cicinde Utara
Ajat memaparkan, Desa Cicinde Utara memiliki potensi menjadi objek wisata kuliner. Dimana saat ini, Desa Cicinde Utara telah dijuluki sebagai Kampung Pindang.
“Jadi yang kita jual di kampung ini adalah how to make atau cara mengolah masakan. Desa ini punya potensi jadi wisata kuliner,” paparnya.
Pindang sendiri, dalam KBBI diartikan sebagai ikan yang digarami dan dibumbui, kemudian diasapi atau direbus sampai kering agar dapat tahan lama. Maka dari itu penamaan Kampung Pindang sendiri, merujuk pada sesuatu yang berbau kuliner.
2. Taman Lamaya Desa Gembongan
Desa Gembongan ini, lanjut Ajat, merupakan salah satu desa yang posisinya paling dekat dengan kecamatan. Desa ini memiliki potensi wisata air, yang kini dinamakan Taman Lamaya Utara.
Bahkan, kata Ajat, Taman Lamaya akhir-akhir ini cukup digandrungi masyarakat. Sampai-sampai kunjungannya membludak di hari Sabtu dan Minggu.
“Sabtu Minggu membludak, tidak kurang dari 3.000 pengunjung,” ungkapnya.
Mulanya, Kepala Desa setempat tak mengira lokasi tersebut akan menjadi objek wisata yang dikunjungi masyarakat. Sebab, lokasi tersebut tadinya adalah tanah kosong yang dibangun oleh PJT untuk dibuat bendungan.
Baca juga: Jadi Pembangkit Terbesar di Asia Tenggara, PLTGU Jawa-1 Mulai Kaji Rencana Ekspansi
“Sebagai fasilitas dari bendungan, dibuatlah taman, airnya juga disitu tidak terlalu deras. Jadi dipake berenang anak-anak. Bahkan gak mengira sampe banyak dikunjungi dan viral,” katanya.
Padahal, lanjut dia, taman lamaya ini baru dibuat pada Februari tahun 2023 dan rampung di bulan Maret 2024.