KARAWANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang mencatat, ada tiga kecamatan yang menjadi penyumbang terbanyak angka kematian akibat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Yayuk Sri Rahayu Dinkes Karawang mencatat, sepanjang tahun 2022 terdapat 1.320 kasus dan 13 kematian yang disebabkan oleh DBD.
Kecamatan Kota Baru, Karawang menjadi wilayah dengan angka kematian paling banyak akibat DBD dengan 3 korban jiwa.
“Teluk Jambe, Wadas, Klari, Adiarsa, Cikampek dan Purwasari adalah wilayah DBD tertinggi,” ungkapnya saat diwawancarai, Senin, (30/1/2023).
Baca juga:Â 3 Bulan Puluhan Siswa SDN Murarabaru 1 Karawang Belajar di Tenda Darurat, Kerap Ngeluh Kepanasan
Adapun data uraian terkait 13 kematian, disebutkan Yayuk ada di 9 wilayah, antara lain; Kota Baru (3 kematian), Teluk Jambe Timur (2 kematian), Karawang Timur (2 kematian), Cikampek, Purwasari, Telagasari, Cilamaya Kulon, Pedes dan Tirtajaya (masing-masing 1 kematian).
“Yang paling banyak terkena DBD, umur 15-44 tahun (50%), 5-14 tahun (27%), di atas 44 tahun (13%), 1-4 tahun (8%) dan paling sedikit di bawah 1 tahun (2%). Kalkulasi gendernya; 55 persen laki-laki dan 45 persen perempuan.”
“Lalu data kematian, 3 orang masuk kategori umur 15-44 tahun, 2 orang di bawah 1 tahun, 2 orang di atas 44 tahun dan ada satu orang kategori umur 1-4 tahun,” paparnya.
Atas hal itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui gerakan satu rumah satu jumantik dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup dan menyingkirkan) Plus.