KARAWANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang mengakui kualitas udara tidak sehat bagi warga. Hal itu disebabkan sejumlah faktor, satu di antaranya karena masifnya penggunaan kendaraan bermotor.
Subkoor Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLH Karawang, Desire Ariyanti mengatakan, Karawang sebagai kota industri tentu mempunyai dampak tersendiri terhadap menurunnya kualitas udara.
“Udara di Karawang yang kawasan industri tentu beda dengan udara daerah asri seperti Tasik,” ujar Ariyanti, Rabu (12/7/2023).
Baca juga:Â Data IQAIR: Kualitas Udara Karawang Tidak Sehat, Berbahaya Bagi Kelompok Sensitif
Pihaknya mencatat, penyumbang terbesar polusi udara yakni transportasi darat, TPA Jalupang dan tempat pembakaran batu kapur di Desa Tamansari, Pangkalan, Karawang.
“Sampai sekarang, dominan pencemaran tinggi itu di Jalupang buruk, terus pusat transportasi sama tempat pembakaran kapur di Loji,” paparnya.
Namun di sisi lain, beberapa wilayah di Karawang juga ada yang kualitas udaranya masih bagus, yaitu daerah pesisir, pelelangan ikan dan Curug Cigentis.
Baca juga:Â Mulai 2025, Pabrik Baru Daihatsu di Karawang Siap Produksi Mobil Listrik
Karenanya ia mengimbau agar warga turut menjaga kesehatan udara di Karawang, caranya dengan tidak membakar sampah atau coba menanam pohon.
“Tempat penyumbang polusi seperti Jalupang, Kapur di Logi itu memang PR kita. Tapi untuk menekan polusi udara, tugas kita bersama juga. Masyarakat diharapkan bisa berkontribusi minimal dilingkungan masing-masing,” pungkasnya. (*)













