Beranda Regional Tuntut Ganti Rugi, Petani Karawang Bakal Demo

Tuntut Ganti Rugi, Petani Karawang Bakal Demo

KARAWANG, TVBERITA.CO.ID- Akibat gagal tanam yang melanda area pertanian yang berada di Kecamatan Rawamerta khususnya di Desa Sekarwangi, Balongsari, Pasir Awi, dan Mekarjaya, para petani di empat desa memanggil pihak pertanian dan balai besar peramalan organisme pengganggu tumbuhan atau BBPOPT Jatisari untuk musyawarah guna meminta ganti rugi akibat gagal tanam tersebut.

Seperti yang diketahui padi di wilayah tersebut rusak akibat terserang hama wereng yang mengakibatkan tanaman padi milik petani mengalami gagal tanam. Dengan memanggil BBPOPT para petani bisa melakukan musyawarah dalam menangani permasalahan hama padi yang terus menyerang kepada areal persawahan milik para petani di empat desa tersebut dan berharap dinas terkait dapat mengganti rugi kegagalan tanam ini.

“Saya harap Pemkab karawang mengganti kerugian kami, karena serangan hama tersebut. Sesuai dengan wacana dinas pertanian yang akan mengganti rugi jika ada gagal dalam pertanian,” ungkap salah seorang perwakilan petani Desa sekarwangi, Karsim, Senin (11/12).

Kendati para petani terus mendesak kepada BBPOPT dan Dinas Pertanian meminta untuk diturunkannya ganti rugi kepada para petani di Kecamatan Rawamerta, namun disayangkan pihak pertanian yang diwakili oleh UPTD Pertanian Kecamatan Rawamerta dan BBPOPT tidak dapat memenuhi tuntutan para petani tersebut. Alhasil dengan keputusan tersebut para petani mengancam akan melakukan unjuk rasa ke dinas pertanian agar tuntutan tersebut direalisasi.

“Area sawah yang terdapat di Desa Sekarwangi seluas 200 hektar, 90 persennya gagal tanam akibat terserang hama wereng. Dengan pernyataan dari pihak pertanian dan BBPOPT yang kurang memuaskan, maka para petani akan melakukan unjuk rasa ke Dinas Pertanian karawang,” ujarnya.

Sedangkan menurut perwakilan BBPOPT Jatisari, Lili Retnowati mengatakan, pihak pertanian hanya sanggup untuk mengganti dalam bentuk bibit, dengan catatan para petani sudah melakukan tanam sebelum akhir tahun. Namun para petani tidak dapat memenuhi hal tersebut. “Untuk tuntutan petani yang menginginkan bantuan dalam permodalan dinas pertanian dan pihaknya belum dapat memenuhi hal tersebut,” Jelas Lili.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Muhrodi Suriji, meminta petani memanfaatkan asuransi usaha tani padi yang dibuat pemerintah sebagai upaya membantu meringankan beban para petani yang lahan pertaniannya mengalami gagal tanam atau gagal panen akibat terkena bencana salah satunya serangan hama wereng coklat.

Ia pun berharap agar para petani dapat menyadari perlunya asuransi, karena ketika mendapat bencana para pertanian bisa langsung mengajukan klaim kepada pihak asuransi, sehinga kerugian akibat gagal panen ataupun gagal tanam bisa dihindari.

“Dengan asuransi usaha tani itu para petani dapat terbantu, namun tentunya dibutuhkan kesadaran dari para petani , pentingnya asuransi ini,” paparnya saat ditemui Koran Berita(Grup Tvberita.co.id), Senin (11/12).

Di jelaskannya, pertanian merupakan sektor yang rawan terhadap dampak negatif perubahan iklim, sebab dapat mengakibatkan gagal panen pertanian.

“Masyarakat kita kebanyakan belum siap dan belum mau ikut asuransi usaha tani, biasanya rata – rata dari para petani merasa rugi mengeluarkan biaya premi sebesar Rp. 36000 yang harus dibayarkan setiap musim panen datang. Padahal iuran ini untuk petaninya sendiri, ketika mendapat musibah seperti bencana banjir. Petani akan mendapatkan sebesar Rp. 6 juta per hektare-nya jika mendaftar di asuransi”, jelasnya.

Muhrodi kembali menambahkan, Dinas Pertanian sudah secara maksimal melakukan sosialisasi kepada para petani melalui para petugas pertanian lapangan akan tetapi kesadaran petani untuk mengasuransikan lahan pertaniannya masih harus ditingkatkan lagi.

“Padahal pembayaran preminya hanya sedikit karena ditanggung oleh Pemerintah, dari Rp180 ribu per hektare setiap musim, petani hanya diwajibkan membayar sebesar Rp. 36 ribu. Berarti Pemerintah membayar premi sebesar Rp144 ribu per hektare setiap musim tanam,”jelasnya.(cr3/cr2/ds)