
“Selama ini kita terlalu mengandalkan pengalaman lama. Padahal prestasi harus ditopang oleh kajian akademis, misalnya tentang teknik latihan, gizi atlet, hingga penanganan cidera. Kami berharap Unsika bisa turut meneliti dan mengembangkan potensi atlet Karawang,” katanya.
Baca juga: Duit Sitaan Rp 101 M Petrogas Picu Kontroversi, PN Karawang Jawab Begini
Ia berharap, kerjasama ini terus berlanjut bahkan menjangkau lebih banyak cabang olahraga di masa depan. Selain itu, kata dia, Kampus 2 Unsika yang masih sepi bisa dimanfaatkan untuk menunjang pelatihan atlet dan pusat pembinaan.
“Kita bareng-bareng kembangkan. KONI punya keterbatasan fasilitas, sementara Unsika punya lahan dan kesiapan SDM. Kita saling mengisi,” paparnya
Menjelang Babak Kualifikasi (BK) Porda 2026, KONI Karawang berencana memanfaatkan laboratorium Unsika untuk tes parameter fisik atlet. “Kalau sudah ada fasilitas dan tenaga ahlinya, kenapa tidak kita manfaatkan bersama? Ini langkah konkret menuju pembinaan prestasi yang lebih terstruktur,” pungkasnya. (*)