BANYUSARI, TVBERITA.CO.ID- Akses Jalan Raya Banyusari banyak berlobang ,sehingga dikeluhkan para pengguna jakan. Pemkab Karawang diminta jangan menutup mata adanya kerusakan jalan, Kamis(30/1).
Menurut Dadang Hidayat(43) pengguna jalan asal Desa Gempol Kecamatan Banyusari bahwa ruas Jalan Banyusari dari arah Gempol, Jayamukti, Cicinde Utara, Cicinde Selatan sampai Jatiragas Kecamatan Jatisari badan jalannya berlubang.
“Parah banyak badan jalan berlubang berbahaya bagi para pengguna jalan. Masa mau dibiarkan tanpa ada perbaikan,” katanya, Kamis(30/1).
Dikatakan Dadang Hidayat,seharusnya Pemkab Karawang melakukan perawatan jalan yang rusak. Sementara anggaran APBD Karawang mencapai 4 Triliun lebih. Sebenarnya Pemkab Karawang mampu memperbaiki jalan yang rusak.
“Saya kira mampu Pemkab Karawang menganggarkan biaya perawatan.Tapi kenyataan kondisi jalan dibiarkan rusak,”tandasnya.
Ia berharap kepada Bupati Karawang lebih memprioritaskan perbaikan jalan sarana transportasi layanan publik. Agar masyarakat atau publik merasa nyaman saat melintasi akses ruas jalan Banyusari- Jatisari.
“Sarana transportasi layanan publik harus diprioritaskan. Jangan dianggap sepele masalah kepentingan umum,”paparnya.
Perbaikan jalan diruas Jalan Banyusari- Cikalongsari sambung Dadang. Perlu dilakukan pengecoran bukan tambal sulam. Sebab jika dilakukan tambal sulam akan cepat rusak. Apalagi kualitasnya diragukan sehingga cepat rusak kembali.
“Perbaikannya harus dengan cara di cor. Jangan tambal sulam. Sudah bosan kalau diperbaiki rusak lagi dan rusak lagi,”katanya.
Dari tahun ke tahun Pemkab Karawang sepertinya tidak ada skala prioritas perbaikan Jalan Banyusari -Jatisari kata Dadang. Pasalnya, kerusakan jalan hanya diperbaiki dengan pola tambal sulam.
“Saya amati belum serius perhatian Pemkab Karawang terhadap akses Jalan Banyusari-Cikalongsari,”ujarnya.
Sementara itu, Adam (48) pengemudi Angkutan Kota(Angkot)Cikampek-Cilamaya. Ia sangat setuju apabila jalan diperbaiki dengan cara di cor. Agar tidak gampang rusak.
“Kondisi jalan rusak dapat mengganggu bagi para awak sopir angkot. Diantaranya akan lambat cari penumpang. Kedua akan berdampak pada rusaknya sasis mobil,”singkatnya.(cr3/ris)
