Beranda Regional Warga Cianjur Ini Dirikan Lembaga Kursus bagi Generasi Milenial

Warga Cianjur Ini Dirikan Lembaga Kursus bagi Generasi Milenial

CIANJUR, TVBERITA.CO.ID -Pandangan sebagai daerah pemasok terbesar tenaga kerja nonformal ke luar negeri, masih melekat untuk Kabupaten Cianjur.

 

Di lapangan, setelah ditutupnya pengiriman TKW nonformal ke Timur Tengah karena moratorium, warga Cianjur masih mencari peluang untuk bekerja nonformal di wilayah Asia.

Mencari peluang bekerja di luar negeri seperti sudah menjadi kebiasaan bagi warga terutama mereka yang secara ekonomi tak memiliki kesempatan untuk mengubah nasibnya dengan bekerja di daerah asal.

Untuk mengubah paradigma sebagai daerah pemasok terbesar tenaga kerja nonformal, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan kalangan swasta.

Satu di antaranya dengan mendirikan lembaga pelatihan atau kursus bagi lulusan SMA sederajat agar memiliki keahlian sebelum berangkat bekerja baik di Indonesia maupun ke luar negeri.

“Saya akui minat warga untuk bekerja di luar negeri dari sektor nonformal memang masih tinggi, mereka sudah tahu ke Timur Tengah ditutup sehingga banyak yang bertanya lowongan kerja untuk kawasan Asia,” ujar Direktur NUmyseed, Jose M Yusuf, Kamis (2/8/2018).

Baca Juga : Sejumlah Kios Di Pasar Indihiang Kota Tasikmalaya Terbakar

Jose mengatakan fakta tersebut ia dapat setelah melakukan survei ke kawasan selatan Cianjur.

Ia melakukan survei sambil memberikan pemahaman bagi warga agar memiliki keahlian terlebih dahulu sebelum berangkat ke luar negeri.

“Karena dari gaji pun akan terlihat jauh berbeda antara sektor formal dengan nonformal,” ujar pemilik pelatihan kursus hotel dan kapal pesiar ini.

Berangkat dari rasa ingin membantu warga Cianjur dengan memberi keahlian sebelum berangkat ke luar negeri, merupakan alasan ia mendirikan lembaga kursus.

“Bisa disebut sebentar karena waktunya hanya delapan bulan,” kata Jose.

Jose sering merasa prihatin jika mendengar ada permasalahan dari tenaga kerja nonformal yang bekerja di luar negeri.

“Misal gajinya tak dibayar, mendapat kekerasan, dan pulang dengan tangan kosong,” kata Jose.

Jose mengatakan sebagai warga pribumi Cianjur, ia merasa terketuk untuk membangkitkan generasi milenial agar melatih diri sebelum masuk ke dunia kerja.

“Saya ingin memanfaatkan jaringan saya di luar negeri untuk digunakan warga Cianjur mencari nafkah, saya masih berhubungan baik dengan manajemen hotel kelas internasional di Jordania, Saudi Arabia, Qatar, dan wilayah lainnya,” kata Jose.

Jose mengatakan, saat mendirikan lembaga pelatihan kursus untuk hotel dan kapal pesiar di Cipanas, respons generasi milenial malah dari luar Cianjur dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan ada dari Pulau Sumatera.

“Generasi dari Cianjur baru dua orang saja, makanya saya giat melakukan sosialisasi ke lapangan,” kata Jose.

Baca Juga : PSI Pertanyakan Data Kemiskinan Versi SBY

Jose mengatakan banyak keuntungan yang dirasakan oleh teman-temannya yang telah bekerja di hotel internasional maupun di kapal peaiar.

“Pulang ke Cianjur punya modal usaha, ada yang bikin toko pupuk, ada yang bikin kafe dan hal lainnya,” kata Jose.

Jose mengatakan keuntungan lainnya bekerja di kapal pesiar adalah bisa keliling dunia gratis.

“Beberapa teman sudah ada yang merasakan manfaat besarnya, pemateri di lembaga kursus kami juga ada yang sudah 7 kali keliling dunia,” kata Jose.(tribunjabar/kb)