
KARAWANG – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) boleh berbangga menjadi perguruan tinggi pertama yang didirikan di Kabupaten Karawang sejak 1982.
Namun sejak berstatus perguruan tinggi negeri (PTN) beberapa tahun ke belakang, kampus kebanggaan warga Karawang ini dinilai semakin melenceng dari cita-cita pendirinya terdahulu.
Akademisi Karawang, Sonny Hersona menilai, didirikannya Unsika agar putera-puteri Karawang tidak harus jauh-jauh menempuh pendidikan ke luar kota.
Baca juga:Â Rektor Minta 3 Kandidat Ketua IKA Unsika Bersaing Sehat, Mundur Jika Tak Siap Kalah
Tapi belakangan ini, banyak sekali putra daerah Karawang yang gagal masuk berkuliah di Unsika. “Sejak berstatus PTN, Unsika semakin sulit diakses oleh warga Karawang dan itu sudah mulai menjauh dari niatan awal dari para pendiri Unsika,” kata Sonny, Minggu (25/6/2023).
Karenanya, Sonny meminta Rektor Unsika Prof. Dr. Ade Maman Suherman melek sejarah dan membuka jalur khusus bagi warga Karawang yang ingin menimba ilmu di Unsika.
“Memang, masuk PTN harus melalui mekanisme baku yang sudah diterapkan oleh kementerian. Tapi, ini (warga Karawang) harus diperjuangkan oleh rektor agar bisa mempunyai kesempatan yang lebih besar lagi masuk Unsika,” kata Sonny yang juga Kelompok Pakar DPRD Karawang ini.
Menurutnya, usulan tersebut bukan tanpa dasar. Sebab, diakuinya, saat ini banyak sekali kalangan masyarakat, pendiri Unsika dan pihak pemerintahan setempat yang sudah menyampaikan aspirasinya kepada dirinya.
“Artinya, komitmen adanya Unsika di Kabupaten Karawang ini harus dikembalikan tujuan awal, yakni mengakomodir putra-puteri Karawang agar bisa berkualiah di Unsika,” jelas Sonny.