Beranda Headline Wartawan Perangi Berita Hoaks, Musuh Bersama Insan Pers

Wartawan Perangi Berita Hoaks, Musuh Bersama Insan Pers

KOTA BEKASI, TVBERITA.CO.ID- Hoaks bukan lagi menjadi hal yang baru terdengar hari ini. Bahkan, pesan berita bohong ini sudah terjadi sejak zaman revolusi Belanda, di mana pada pertengahan tahun 1946, Bekasi dibekap kecemasan tentang beredarnya isu mata-mata Belanda dari arah Jakarta meyebar ke daerah-daerah, dengan bercirikan menyembunyikan simbol bendera kebangsaan Belanda, yaitu Merah-Putih-Biru. Akibatnya, setiap stasiun kereta api dijaga ketat.

Akibat isu tersebut, di Stasiun Kranji pernah terjadi penurunan penumpang kereta api dari arah Jakarta. Sebagian yang dicurigakan dipisahkan dari barisan dan dilakukan eksekusi.

“Saya melihat seorang bapak dan anak perempuannya dipenggal dengan sebilah clurit karena membawa kertas warna merah putih biru di tas mereka,” ujar eks anggota lasykar di Bekasi, Mat Umar (90).

Sementara di Karawang, terjadilah saling curiga antar para pejuang. Seorang pemuda lasykar yang baru saja keluar dari tahanan Belanda, diperintahkan oleh seorang Letnan Belanda untuk menyampaikan pesan kepada seorang Jenderal mengenai tidak pernahnya lagi berkabar surat.

Pesan itu pun tidak disampaikan kepada sang Jenderal Belanda, namun pemuda lasykar menyampaikan kepada pimpinan Lasykar. Berapa hari kemudian seisi kota dipenuhi selebaran gelap, bahwa Jenderal tersebut adalah agen NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda).

Berawal dari sejarah tersebut, Forum Jurnalis Bekasi menggap bahwa hoaks adalah musuh bersama insan pers. Tidak hanya meyebabkan kekacauan, bahkan bisa memberikan presepsi buruk terhadap kegiatan Jurnalistik di masa yang akan datang.
Melalui Talkshow Bahaya Hoaks bagi Pemilih Pemula yang dilaksanakan di Auditorium SMA Negeri 1 Bekasi, Forum Jurnalis Bekasi mengundang para pelajar dari berbagai sekolah di Kota Bekasi untuk mendapatkan pendidikan ancaman hoaks tersebut, dengan menghadirkan narsumber yang berkompeten.

Narasumber tersebut adalah Waka Polres Metro Bekasi Kota AKBP Eka Mulyana, Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni, Komisioner Bawaslu Kota Bekasi Muhammad Iqbal, dan Wakil Dekan I Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Dr. Hizkia Yosisas Palimpung.

Ketua Forum Jurnalis Bekasi, Boyke Hutapea, menjelaskan edukasi hoaks ini adalah komitmen insan pers secara bersama untuk melawannya.

“Sebab itu, kami menginginkan pemahaman tentang hoaks bisa diberikan ke para pelajar di Kota Bekasi, khususnya yang sudah memiliki hak pilih,” katanya.(ais/fzy)