Beranda Regional Windy, Atlet Indonesia Pertama yang Berhasil Dapat Medali di Olimpiade Tokyo

Windy, Atlet Indonesia Pertama yang Berhasil Dapat Medali di Olimpiade Tokyo

TVBERITA – Windy Cantika Aisah mencatatkan atlet yang berhasil menyabet medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021. Ia berhasil mendapatkan medali perunggu dari cabang angkat besi di nomor 49 kg yang bertanding,

Sontak warga Indonesia memberikan selamat kepada atlet tersebut tak terkecuali Ketua DPR RI Puan Maharani mengucapkan selamat kepada Windy Cantika Aisah yang berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam ajang olahraga tersebut.

“Kita patut bangga terhadap Windy. Kerja kerasnya mampu menorehkan prestasi di kancah olahraga internasional,” ujar Puan Maharani,

Mengenai Windy, Puan melanjutkan bahwa inilah kekuatan Perempuan Indonesia yang tidak boleh dianggap sebelah mata. Ia menganggap Windy mampu mempresentasikan perempuan kuat dan tangguh dari Indonesia.

“Windy adalah contoh perempuan yang kuat dan tangguh. Ingat, perempuan Indonesia tidak boleh diacuhkan. Mereka adalah sosok yang kuat. Lihat saja Windy mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional,” tutur Puan dengan Bangga.

Ia juga mengatakan bahwa semua Indonesia bisa memiliki peran yang berguna untuk bangsa Indonesia. Ia tak lupa memberikan semangat kepada atlet Indonesia yang bertarung di Olimpiade Tokyo 2020.

“Ayo, semua atlet Indonesia semangat dan buat bangga bangsa Indonesia. Buktikan bahwa Indonesia mampu menjadi negara yang diperhitungkan dalam olahraga,” jelas Puan.

Sebelumnya, Windy Cantika Aisah berhasil menjadi atlet Indonesia pertama yang memberikan medali kepada Indonesia. Ia menorehkan medali perunggu dari cabang angkat besi di nomor 49 kg.

“Windy Cantika berhasil mendapat total angkatan 194 kg dari dua kategori yang dipertandingkan, Snatch serta Clean dan Jerk. Medali perak diraih atlet India, Chanu Mirabai, sementara medali emas dipetik atlet Tiongkok, Zhihui Hou.

Bukan tanpa tantangan untuk mendapatkan medali itu, Windy sempat dua kali gagal mengangkat bebannya pada kategori snach. Pada percobaan pertama, ia tidak bisa mengangkat beban 84 kg.

Windy baru berhasil mengangkat di percobaan kedua dengan total beban yang sama. Di percobaan ketiga, atlet berusia 19 tahun itu gagal mengangkat beban 87 kg.

Kegagalan di kategori Snatch dibayar lunas Windy di kategori Clean & Jerk. Ia melibas habis tiga percobaan dengan jumlah angkatan masing-masing 103, 108, dan 11,

“Windy Cantika pernah berhasil mencatatkan prestasi pada SEA Games Filipina 2019. Tak hanya medali emas di kelas 48 kg putri, dia juga berhasil mempertajam rekor dunia juniornya untuk angkatan snatch dari 84 kg menjadi 86 kg,”tuturnya

Bakat Windy adalah turunan dari orangtuanya. Sang ibu, Siti Aisyah adalah atlet angkat berat yang berhasil meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 1988.

Prestasinya di Olimpiade Tokyo 2020 tentu bakal menjadi modal baginya untuk kembali bertanding di kompetisi Asian Games yang akan berlangsung di Guangzhou, China pada 2022 mendatang.

“Peran orangtua khususnya Ibu sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dengan begitu anak akan menjadi sosok yang kuat dan bertanggung jawab,” ujar Puan.

Ia juga mengimbau bahwa orangtua harus memberikan makanan dengan nutrisi yang tinggi agar anak makin tumbuh dan sehat. Apalagi saat pandemi ini. Banyak anak yang juga kena terpapar virus Covid-19. Lonjakan kasus Covid-19 pada anak-anak membuktikan bahwa Corona bisa menyerang siapa saja

“masa pandemi, tidak ada yang menyangka bahwa anak-anak akan terpapar virus ini, tapi nyatanya seiring berjalannya waktu terjadi juga.

Berarti ibu-ibu harus lebih bawel lagi soal protokol kesehatan kepada keluarganya. Saya ini juga seorang ibu, saya setiap hari selalu ingatkan anak-anak saya untuk jaga protokol kesehatan, padahal usia mereka sudah bukan anak kecil lagi. Tapi maklumlah, saya ini ibu-ibu juga,” ungkap Puan.

Di lain sisi, Puan Maharani menyadari bahwa beban orang tua, terutama seorang ibu di rumah sungguh berat, apalagi bagi mereka yang masih memiliki buah hati usia sekolah.

Ia mengingatkan bahwa peran untuk memastikan keselamatan anak ada di tangan kedua orang tua sehingga ayah dan ibu harus bekerja bersama.

“Berbagi tugas supaya orang tua tidak burnout, karena kan mengasuh anak butuh kesabaran ekstra,” ungkap Puan (ais).