
BANDUNG — Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Barat (Jabar) menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Scabies bagi Kepala UPT dan petugas kesehatan dari Lapas, Rutan dan LPKA se-Jawa Barat. Kegiatan berlangsung di Aula Kanwil Ditjenpas Jabar, Arcamanik, Bandung, Kamis (16/10).
Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II) yang diikuti oleh Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar, sebagai bagian dari proyek perubahan yang berfokus pada peningkatan layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan.
Dalam arahannya, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, menegaskan pentingnya pengendalian penyakit scabies secara menyeluruh di lingkungan pemasyarakatan.
Baca juga: Basmi Scabies, Kalapas Karawang Bagikan Salep dan Sabun Antiseptic ke Warga Binaan
“Scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang mudah menular melalui sentuhan dan pakaian. Kondisi overkapasitas di lapas dan rutan mempercepat penyebarannya. Karena itu, pengendalian harus dilakukan secara terintegrasi melalui eradikasi, pencucian pakaian dengan sistem laundry, penerapan pola hidup bersih, serta pengobatan serentak menggunakan obat sesuai standar Kepdirjenpas Nomor PAS-31.PK.01.07.01 Tahun 2016,” ujar Kusnali.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa prinsip dasar pemasyarakatan harus selalu dipegang teguh.
“Negara tidak boleh membuat warga binaan menjadi lebih buruk dari sebelum dijatuhi pidana. Jangan sampai mereka masuk dalam keadaan sehat, tetapi keluar membawa penyakit.
Kesehatan adalah hak dasar warga binaan, dan pemenuhannya menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Baca juga: Investigasi Dugaan Kelalaian Medis RS Hastien, Dinkes Karawang Terjunkan Tim Ahli
Kusnali juga menyampaikan bahwa Jawa Barat menjadi salah satu daerah dengan tingkat paparan scabies tertinggi di Indonesia, seiring dengan tingginya tingkat hunian di lapas dan rutan. Karena itu, langkah preventif dan pengendalian terpadu menjadi prioritas utama di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.












