Beranda Bekasi Sambut New Normal, LSPR Siapkan Protokol Belajar Mengajar

Sambut New Normal, LSPR Siapkan Protokol Belajar Mengajar

TVBERITA.CO.ID – Dampak pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan memang luar biasa. Data Unesco menyebut, pada tahun 2020, ada 1,1 miliar pelajar di seluruh dunia mulai dari TK hingga perguruan tinggi menerapkan belajar dari rumah.

Oleh karena itu, rencana pemerintah Indonesia melonggarkan PSBB Juni ini, direspon LSPR Communication & Business Institute mempersiapkan sejumlah protokol belajar-mengajar demi menghadapi masa pelonggaran PSBB sekaligus era New Normal.

“Pertimbangan utama dalam protokol ini adalah keamanan kesehatan dan kenyamanan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Demikian juga para staf, karyawan dan dosen yang bekerja mendukung dan terlibat dalam proses belajar mengajar tersebut,” ungkap Founder & CEO LSPR Communication & Business Institute LSPR, Prita Kemal Gani, Senin (8/6).

LSPR sendiri sudah mempersiapkan protokol belajar-mengajar sejak sebelum PSBB diberlakukan pada 20 Maret 2020 sudah menyiapkan dan melakukan pelatihan terkait hal ini.

“Sebab, LSPR memiliki 5.000 mahasiswa, 325 staf, dan 260 orang pengajar. Tidak mudah untuk membuat semua orang tiba-tiba berubah. Oleh karena itu, kami sudah jauh-jauh hari mempersiapkan hal ini sejak awal Maret 2020. Pada saat Work From Home, kami juga harus berpikir kreatif untuk merancang strategi dalam menghadapi pandemi ini,” ucap Prita.

Beruntung, LSPR sudah memiliki pengalaman dengan e-learning. Lantaran, LSPR sudah memiliki program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sejak lima tahun lalu.

“Jadi, kami sudah punya learning management system, e-learning strategy, memiliki ratusan modul yang sudah dibuat dalam bentuk online, dan sebagainya. Dengan demikian, bagi LSPR, e-learning memang bukan hal yang baru. Hanya tinggal kami modifikasi saja,” jelasnya lagi.

Ada lima strategi yang telah dilakukan LSPR pada jelang PSBB hingga New Normal nanti. Berikut ini adalah lima strateginya mempersiapkan Online Learning atau e-Learning. Online learning yang dipersiapkan LSPR bukan sekadar percepatan teknologi dan mendigitalisasi apa yang ada di class room.

“Online learning yang kami persiapkan harus mengandung Wow Effect dan Engagement agar mahasiswa dapat tertarik mengikuti kelas online. Artinya, konten pembelajaran harus dibuat sekreatif mungkin agar menciptakan Wow Effect dan engagement,” jelas Prita.

Oleh karena itu, materi dikemas layaknya program kuis ‘I Want to Be Millioner’, Treasure Hunt, Wheel of Fortune, dan sebagainya. Untuk bisa menyajikan pembelajaran seperti itu, LSPR telah melatih para dosennya agar dapat mengemas materi secara fun berformat games.

“Mempersiapkan Rule Selama Mengikuti Kelas Online LSPR telah menetapkan aturan untuk diikuti oleh mahasiswa dan dosennya ketika kelas online berlangsung, mereka harus rapi layaknya sedang kuliah offline di kampus.”

“Pada saat kelas online berlangsung, tidak ada yang boleh hanya pakai baju tidur, rambut rapi, background dalam format resmi atau tidak boleh di tempat tidur, dan sebagainya. Dengan demikian, e-learning environment yang menyenangkan dapat mereka rasakan,” imbuhnya. (ais/fzy)