PURWAKARTA, TVBERITA.CO.ID- Bupati Kabupaten Purwakarta Dedi Mulyadi tidak berhenti terus mengupayakan membuka potensi wisata yang ada di Kabupaten Purwakarta, dengan terus menggali potensi apa saja yang ada di Purwakarta baik yang sudah ada maupun yang belum diketahui masyarakat banyak yang masih tersembunyi di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Pengembangan potensi wisata yang sudah ada di Kabupaten Purwakarta pun terus dilakukan, sebagai salah satu upaya Pemerintah Daerah untuk menarik wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, terbukti wisatawan baik lokal maupun internasional terus berdatangan ke Purwakarta, selain menikmati tempat wisatanya, para wisatawan tersebut juga memburu makanan khas Purwakarta seperti Sate Maranggi.
“Ada beberapa tempat wisata yang hari ini menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat Purwakarta maupun luar Purwakarta, yang terletak dan terbagi di sekitar 17 Desa se Kabupaten Purwakarta,”jelas Bupati Kabupaten Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis (30/11).
“Desa Pesanggrahan dan Desa Sukamulya di Kecamatan Tegalwaru ada Gunung Lembu dan Gunung Parang yang sekarang menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi, terlebih untuk olahraga panjat tebing dan merupakan salah satu spot terbaik untuk panjat tebing, Desa Sindang Panon, Desa Cihanjawar ada Curug Ciseok yang berada di wilayah Gunung Burangrang, Desa Pesanggrahan dengan Desa Wisatanya, dan Desa Cipeundeuy dengan sumber mata air Cijanun,” ujarnya.
“TIdak hanya disiutu saja, di Desa Pusakamulya ada Pasir Langlang Panayawangan dengan menyuguhkan hutan pinus, dan Desa Cibeber dengan Desa Mandiri sayuran dan akan mengelola DAM Citeke untuk dijadikan wisata kuliner terapung nantinya, kemudian ada Desa Cikumpay ada Situ Cikumpay dan Desa Cisaat ada Situ Cisaat. Desa Cibungur dan Desa Bungursari ada Water Park dan Kuliner Sate Maranggi, Desa Wanayasa ada Situ Wanayasa, Desa Raharja ada Sungai Cikondang yang biasanya digunakan untuk Body Rafting, Desa Sumurugul dengan Curug Cipurutnya dan Desa Babakan dengan Desa Adatnya, dan di Desa Sukasari ada Curug Jayanti, Desa Ciririp ada Curug Tilu dan Curug Cikanyayan di Desa Ciririp serta Danau Jatiluhur sendiri,” paparnya.
Potensi pariwisata dari setiap desa tersebut akan diinventarisir dan ditunjang infrastruktur kepariwisataannya mengingat potensi pariwisata tersebut bersifat heterogen. Hal ini bertujuan untuk memberikan banyak pilihan kepada wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
“Potensi pariwisata di setiap desa itu berbeda, ada basis kuliner, wisata alam, panjat tebing dan wisata air. Makanya, akan kita inventarisir semuanya, bagi yang infrastrukturnya belum memadai segera dilakukan penambahan infrastruktur penunjang berupa kemudahan akses jalan dan fasilitas di masing-masing destinasi wisata,” tegasnya.
“Lokasi wisata Gunung Parang misalnya, kita tambahkan toilet khusus wisatawan, jadi tidak toilet umum lagi, fasilitas lain berupa akses jalan dan rumah makan pun segera kita bereskan, wisatawan saat berkunjung ke tempat wisata harus nyaman,” pungkasnya.(trg/ris)
