KARAWANG – Baru-baru ini kasus lumpuh layu akut ditemui di Kabupaten Purwakarta, anak berinisial NO (4) positif terdampak virus polio liar tipe 2.
Munculnya kasus polio tersebut turut menyita perhatian Pemkab Karawang. Sebab polio adalah salah satu virus yang penularannya harus dicegah.
Bupati Karawang melalui Asisten Daerah (Asda) II Hanafi, menyampaikan, diperlukan respon cepat dalam menangan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio ini. Tindakannya melalui Outbreak Response Immunization (ORI) berupa Sub Pin Polio dengan target cakupan minimal 95 persen.
“Kita harus berupaya melakukan segala tindakan. Melalui Sub Pin Polio kita menyasar anak berusia 0-59 bulan untuk diimunisasi,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Sub Pin Polio via online pada Kamis, (30/3/2023).
Baca juga: Imbas Kasus Polio di Purwakarta, Pemprov Jabar Target 3,9 Juta Vaksin Balita
Hanafi memaparkan, target sasaran Sub Pin Polio ini adalah 181.642 anak di Kabupaten Karawang. Nantinya disediakan 2 putaran imunisasi gratis pada bulan April mendatang.
“Putaran 1 tanggal 3-9 April, sweepingnya pada 10-15 April dan putaran 2 dilaksanakan pada 15-21 Mei, sweepingnya tanggal 22-26 Mei 2023,” paparnya.
Titik pelayanan imunisasi polio
Endang Suryadi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang menambahkan, jenis vaksin yang akan diberikan kepada 181.642 anak adalah novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 (nOPV2).
“Tempat pelayanan vaksinnya di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, satuan pendidikan PAUD/TK, dan pos imunisasi lainnya di bawah koordinasi Puskesmas,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa lingkungan yang tercemar oleh tinja menjadi salah satu faktor resiko. “Hati-hati dengan air sumur bor yang disalurkan pipa, waduk sekitar rumah juga berisiko apalagi jika ada pembuangan sampah domestik seperti Pampers,” jelasnya.
Baca juga: Muncul Kasus Polio di Purwakarta, IDAI: Ayo Gencarkan Imunisasi!
Di samping itu, Wildan Ridho perwakilan dari World Health Organization (WHO) mengatakan, satu kasus polio saja sudah menjadi perhatian besar baik di Indonesia maupun dunia Internasional.
Maka dari itu, munculnya kasus polio di Purwakarta ini menjadi catatan bersama untuk semuanya bergerak mengemban misi kemanusiaan. Saat ini pihaknya tengah menargetkan 2 sampai 4 juta anak untuk dilindungi.
“Tingkatan polio ini mungkin satu dua level di bawah pandemic, kita punya misi kemanusiaan untuk menyelamatkan generasi kedepan,” katanya.
“Dalam kajian global kami, penularan polio cepat terjadi dengan dampak yang sangat luar biasa. Gimana caranya rantai transmisi polio ini harus terputus,” pungkasnya. (*)