Beranda Karawang Jatuh Bangun Siti, Anak Pedagang Nasi Uduk yang Lulus Cumlaude di UBP...

Jatuh Bangun Siti, Anak Pedagang Nasi Uduk yang Lulus Cumlaude di UBP Karawang

Anak pedagang nasi uduk lulus cumlaude ubp karawang
Siti Novianti Nuraini Arif, seorang anak dari pedagang nasi uduk berhasil lulus dengan predikat cumlaude di Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.

KARAWANG – Siti Novianti Nuraini Arif, seorang anak dari pedagang nasi uduk berhasil lulus dengan predikat cumlaude di Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.

Siti merupakan mahasiswi Program Studi Teknik Informatika dari Fakultas Ilmu Komputer. Dia berhasil menyandang predikat cumlaude karena meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74.

Kepada tvberita Novianti mengatakan, perolehan prestasi ini secara khusus ia persembahkan bagi kedua orangtuanya, Zul Arif dan Murni Harun.

Baca juga: Kelas, Pernyataan Pamungkas Aep Syaepuloh dalam Penutupan Debat Pilkada Karawang 2024

“Untuk mengangkat derajat kedua orang tua saya, saya percaya kesempatan itu akan datang ke semua orang. Ketika kesempatan itu datang, saya gak akan sia-siakan itu,” ungkapnya di Hotel Mercure Karawang pada Sabtu, 9 November 2024.

Perjalanan panjang menempuh pendidikan

Novianti menceritakan, sebetulnya ia telah lulus menempuh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi di Bandung sejak tahun 2011. Namun, ia baru bisa melanjutkan kuliah setelah 9 tahun kemudian.

Setelah lulus SMK, ia berjuang mencari pekerjaan, hingga berpindah-pindah tempat kerja, sampai akhirnya berhasil mengumpulkan tabungan untuk melanjutkan kuliah jenjang S1.

“Saya sebenernya gap year nya agak lumayan jauh, usia saya terlampau jauh dengan rekan-rekan seangkatan saya. Waktu itu pengen banget masuk kuliah, cuman lihat kondisi orang tua, saya gak bisa maksain,” ujarnya.

Baca juga: Maling di Karawang Tewas Terlindas Mobil saat Bawa Pulang Motor Curian

Pertamakali, ia mendapatkan pekerjaan sebagai asisten apoteker di RSU Fikri Medika kurang lebih bertahan selama 1 tahun 6 bulan. Lalu Novianti mencari peruntungan lain, sampai akhirnya berhasil masuk PT Changsin Indonesia di tahun 2014 dan bekerja sebagai staff klinik.

Namun, di tahun 2022 dirinya sempat resign dan akhirnya berpindah kerja ke klinik di Rawamerta.

“Di tahun 2020 saya masuk kuliah, sambil kerja. Pagi sampai sore kerja, istirahat sebentar lalu kuliah online karena waktu itu pas covid,” tuturnya.

Novianti bersyukur, sambil bekerja dirinya bisa mengumpulkan biaya kuliah mandiri, bahkan bisa membantu ekonomi keluarga.

“Penghasilan saya waktu bekerja alhamdulilah 5,8 juta perbulan. Saya bersyukur bisa bantu ekonomi keluarga, biayai pendidikan kedua adik saya, dan juga untuk pendidikan saya,” paparnya.

Berjuang melawan Mioma Uteri
Anak pedagang nasi uduk lulus cumlaude ubp karawang
Siti Novianti Nuraini Arif, seorang anak dari pedagang nasi uduk berhasil lulus dengan predikat cumlaude di Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.

Setelah melewati perjalanan panjang menempuh pendidikan, Novianti harus dihadapkan dengan kondisi pahit.

Tepat di tahun 2023 saat menginjak semester 7, ia didiagnosa mengidap Mioma Uteri atau tumor jinak dalam rahim.

Baca juga: Perjuangan Anak Petani Kejar Pendidikan Tinggi: Merantau Sendirian dari Sumut, Dapat Beasiswa di UBP Karawang

“Di bulan Oktober akhir tahun 2023 saya keluar masuk RS sampai 7 kali karena didiagnosa ada Mioma Uteri. Karena di rawat, saya gak bisa masuk kerja, akhirnya mengundurkan diri di klinik Rawamerta untuk fokus penyembuhan. Cuman saya jadi gak fokus untuk ngerjain tugas akhir, disaat temen-temen saya udah pada mulai nyusun,” terangnya.

Karena kondisi tersebut, Novianti putus semangat, dan sempat terbesit untuk putus kuliah. “Tapi dikasih support sama dosen, akhirnya tetap bertahan sampai akhir,” kata dia.

Dukungan orang tua

Di balik perjuangan perihnya, Novianti tetap didukung penuh oleh kedua orang tuanya. Zul Arif, ayahnya bekerja sebagai penjual uduk keliling di wilayah KIIC, dan ibunya Murni Harun, seorang ibu rumah tangga.

Baca juga: Wisuda ke-9, UBP Karawang Luluskan 928 Mahasiswa

“Penghasilan ayah perhari kurang lebih 140 ribu kotor, jika jualannya habis. Jualan dari Senin – Jum’at, dari setelah subuh berangkat lokasi, ke gerbang-gerbang PT,” jelas Novianti.

Meskipun hanya berjualan nasi uduk, Zul Arif terus berdoa, berharap anaknya menjadi manusia sukses dan bermanfaat bagi sekitar.

“Sangat bangga luar biasa, saya melihat kondisi dengan perjuangan yang berat. Saya gak akan bisa lupakan perjuangan anak saya, semoga apa yang dia cita-citakan bisa tercapai,” kata Zul Arif. (*)