PURWAKARTA – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak Purwakarta) melaksanakan pengambilan sampel darah untuk pengujian penyakit Bovine Viral Diarrhea (BVD) pada ternak sapi. Kegiatan ini berlangsung pada 27–28 Agustus 2025 dengan berkoordinasi bersama Badan Karantina Hewan.
Plt. Kepala Diskanak Purwakarta, Aep Durochman, melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Wini Karmila, menyampaikan bahwa pemeriksaan ini merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan hewan serta mencegah penyebaran penyakit menular.
“BVD atau diare ganas pada sapi merupakan penyakit infeksius yang sangat merugikan. Dengan pengambilan sampel ini, kami bisa memastikan status kesehatan ternak sapi sekaligus memutus potensi penyebaran penyakit di Purwakarta,” jelas Wini.
Baca juga: Kemandirian Pangan Butuh Inovasi Petani Milenial dan Dukungan Kebijakan
Tentang Penyakit BVD
Bovine Viral Diarrhea (BVD) adalah penyakit menular pada sapi yang disebabkan oleh Bovine Viral Diarrhea Virus (BVDV), termasuk dalam genus Pestivirus dan famili Flaviviridae. Penyakit ini sering menyerang sapi berusia 6–24 bulan, terutama sapi potong, namun juga bisa menginfeksi kambing, domba, kerbau, dan rusa.
Gejala klinis BVD sangat beragam, mulai dari diare, radang paru, lesi mulut, gangguan mata, hingga keguguran. Jika terjadi wabah pada kelompok ternak yang belum pernah terpapar, tingkat morbiditas bisa mencapai 25% dengan mortalitas hingga 90–100%.
Cara Penularan dan Pencegahan
Penularan BVD dapat terjadi melalui kontak langsung antar-hewan atau tidak langsung lewat pakan dan air minum yang terkontaminasi. Masa inkubasi berlangsung 1–3 minggu dan sangat berisiko bagi pedet serta sapi muda.
Menurut Wini, hingga kini belum ada pengobatan spesifik untuk BVD. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang, mengisolasi sapi sakit, serta memastikan sapi baru yang masuk kandang bebas dari infeksi.
“Langkah pencegahan jauh lebih efektif dibanding pengobatan. Dengan pengawasan kesehatan hewan yang ketat, kami berharap para peternak di Purwakarta bisa terlindungi dari kerugian akibat penyakit menular ini,” tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa KKN STIES Purwakarta Pasang Reflektor Jalan di Desa Ciracas untuk Kurangi Kecelakaan
Komitmen Diskanak Purwakarta
Pelaksanaan pengambilan sampel darah ini diharapkan dapat memberi gambaran kondisi kesehatan hewan di Kabupaten Purwakarta sekaligus memperkuat langkah pencegahan dini terhadap penyakit menular pada ternak sapi.
Diskanak Purwakarta menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kesehatan ternak, mendukung ketahanan pangan, serta melindungi kesejahteraan peternak lokal. (*)








