CIANJUR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat lonjakan volume sampah selama libur Hari Raya Idulfitri 2025 mencapai 120 ton per hari. Akumulasi sampah selama masa libur tersebut menembus angka 3.990 ton yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Mekarsari di Kecamatan Cikalongkulon.
Kepala DLH Kabupaten Cianjur, Komarudin, menjelaskan bahwa dalam kondisi normal, volume sampah yang masuk ke TPAS sekitar 450 ton per hari. Namun, selama libur Lebaran meningkat menjadi 570 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen merupakan sampah organik atau sisa dapur yang tidak dipilah oleh masyarakat sebelum dibuang.
Baca juga: Tak Kuat Nanjak, Truk di Karawang Mundur dan Lindas Penumpang Motor hingga Tewas
“Terjadi peningkatan sekitar 120 ton per hari. Selama sepekan libur hari raya, total sampah yang masuk mencapai 3.990 ton. Sebagian besar sampah organik belum dipilah, sehingga menyulitkan proses pengolahan,” kata Komarudin, Rabu (9/4/2025).
Untuk mengatasi masalah ini, DLH Cianjur akan menggencarkan sosialisasi pemilahan sampah sejak dari tingkat RT/RW. Langkah ini diharapkan dapat menekan lonjakan volume sampah pada hari-hari besar keagamaan lainnya, termasuk menjelang Idul Adha.
Namun, Komarudin mengakui bahwa penanganan sampah di Cianjur masih belum optimal. Salah satu kendala utama adalah kebiasaan masyarakat yang belum disiplin dalam membuang sampah sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yakni antara pukul 20.00 hingga 24.00 WIB.
“Masih banyak warga yang membuang sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) pada siang hari. Ini menjadi pekerjaan rumah kami agar masyarakat dapat disiplin membuang sampah tepat waktu,” katanya.
Selain itu, terbatasnya armada pengangkut sampah juga menjadi tantangan besar. Dari total 18 unit truk pengangkut yang dimiliki DLH, hanya 14 unit yang masih berfungsi, sementara empat lainnya dalam kondisi rusak. DLH telah mengajukan penambahan armada pada anggaran Pemkab Cianjur tahun 2025.
Baca juga: Viral! Dugaan Pemerkosaan oleh Dokter Residen Anestesi di RSHS, Korban Dibekap dan Dibius
“Kami sangat berharap usulan penambahan truk pengangkut dapat disetujui, agar persoalan keterbatasan armada dapat segera teratasi, terutama untuk menghadapi peningkatan volume sampah saat hari besar,” ujarnya.
Meskipun Cianjur telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan kapasitas 25 ton per hari, namun fasilitas tersebut belum beroperasi maksimal. Saat ini, TPST hanya mampu mengolah 12 hingga 15 ton per hari karena keterbatasan tenaga pemilah dan volume sampah organik yang belum diproses secara optimal. (*)








