KARAWANG – Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) berinovasi ciptakan mobil listrik. Mobil itu dirancang hanya dengan modal Rp 27 juta.
Salah satu perakitnya, Dewa Aprilianto menyebutkan, pembuatan mobil listrik ini sudah direncanakan sejak bulan Agustus 2022 dan mulai dieksekusi pada bulan April 2023.
Ia menciptakan mobil listrik ini bersama dua rekan lainnya untuk keperluan tugas akhir.
“Mobil listrik ini 100 persen dari kita sendiri, inspirasinya agar mengikuti perkembangan zaman. Karawang sendiri banyak hirilisasi mobil listrik, sekarang lagi eranya elektrik pickle,” ujarnya saat diwawancarai pada Jumat, 29 September 2023.
Baca juga: BEM FISIP Unsika Ancam Demo Rektor Jika Fasilitas Kampus Tak Dibenahi
Ia memaparkan, mobil listrik ini menerapkan dua sistem pengecasan. Pertama, menggunakan sistem charger manual (konvensional) dari PLN dan kedua menggunakan solar cell elektrika.
“Kita pilih solar cell, karena fungsinya juga ganda. Selain untuk mencharge dia bisa menjadi pembangkit (listrik) di rumah ketika sedang emergency,” paparnya.
Kapasitas mobilnya sendiri, untuk garda sekitar 600 kg dan berat body 200 kg. Pada mobil ini ditargetkan batas penumpang di kisaran 250 kg atau 3 sampai 4 penumpang termasuk pengemudi.
Masih butuh pengembangan
Kata Dewa, karena masih dalam proses pengembangan, mobil listrik ini masih memiliki beberapa kekurangan. Namun ia dan rekan-rekannya berencana untuk mengembangkan lebih lanjut agar bisa dipasarkan.
“Kekurangannya itu, sistem steering masih menggunakan steering manual. Lalu body-nya masih biasa belum manufaktur dan segi kecepatan maksimal hanya di 30-45 km/jam tidak seperti mobil pada umumnya,” katanya.
Baca juga: Robot Ciptaan Mahasiswa Unsika Siap Unjuk Gigi di Kontes Robot Indonesia 2023
Sementara itu, dari segi pengerjaan, Dewan dan dua rekan lainnya mengeluarkan dana sebesar Rp 27 Juta, dengan pengerjaan yang hampir setiap hari.
Ia dan rekan-rekannya berharap, karya mobilnya dilirik oleh pemerintah maupun stakeholder yang minat membantu dalam proses pengembangan lebih lanjut.
“Kendalanya kita dikejar deadline harus selesai akhir Agustus 2023, jadi hasilnya belum maksimal,” terangnya.
“Semoga kedepannya ada yang mau ikut andil untuk menyempurnakan mobil listrik tersebut,” pungkasnya. (*)