
KARAWANG – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengeklaim proyek pendirian pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Kawasan Artha Industrial Hills Karawang bisa menyerap hingga 35 ribu tenaga kerja.
Hal itu disampaikan Bahlil saat groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi antara ANTAM, IBC, dan CATL, Minggu (29/6).
“Lapangan pekerjaan yang dibuka 35.000 yang tidak langsung, yang langsungnya itu 8.000 dengan dampak ekonomi sekitar USD 45 miliar per tahun. Ini bukan angka kecil,” kata Bahlil.
Baca juga: K2M: Kuliner Malam Bernuansa Heritage di Tengah Kota Karawang
Dia mengungkap negosiasi dalam proyek senilai USD 600 miliar atau sekitar Rp 100 triliun ini sempat berjalan alot. Namun berkat intervensi Presiden Prabowo, proyek ini akhirnya dapat terwujud.
“Negosiasinya sudah berjalan empat tahun bersama Pak Erick Thohir, Pak Iko, dan Danantara. Proyek ini sempat mengambang tiga tahun, tapi berkat arahan tegas Presiden Prabowo dalam Ratas April lalu, akhirnya bisa dieksekusi,” ujar Bahlil.
Bahlil mengungkap potensi produksi pabrik ini mencapai 15 GWh setara 250.000–300.000 unit baterai mobil. Selain itu, proyek ini juga diarahkan untuk mendukung panel surya.
Baca juga: Groundbreaking Pabrik Baterai EV di Karawang, Prabowo Singgung Peran Jokowi soal Hilirisasi
Bahlil menekankan bahwa BUMN Indonesia menguasai 51% saham, dan mendorong agar potensi saham negara terus ditingkatkan.












