
JAKARTA – Bakal calon presiden Anies Baswedan blak-blakan soal drama pemilihan bacawapres hingga berujung dipinangnya Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Jauh sebelumnya, ia mengaku saat itu telah menyampaikan kepada tiga partai koalisi, NasDem, PKS dan Demokrat bahwa yang opsi bacawapres ialah AHY.
“Saya sampaikan kepada Pak Surya Paloh, PKS maupun Demokrat, bahwa dari semua opsi wakil yang ada, yang tersedia sekarang adalah AHY,” kata Anies dalam tayangan Mata Najwa, Selasa (4/9) malam.
Menurut Anies, ketika mendengar nama AHY, Surya Paloh tidak menolak, namun, Ketua Umum NasDem itu mengatakan opsi tersebut bisa diambil di ujung pencalonan.
Baca juga: Demokrat Murka AHY Batal Jadi Cawapres Anies Baswedan, Singgung soal Pengkhianatan
“Pak Surya Paloh ketika mendengar itu, beliau tidak menolak, tapi beliau mengatakan begini ‘itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang’. PKS memahami bahwa pilihannya memang AHY, yang tersedia AHY, lalu Demokrat juga gitu,” kata Anies.
Ketika itu, Anies mengatakan pembicaraan soal cawapres akan kembali dilakukan setelah dirinya naik haji.
“Sesudah pulang haji, mulai dari sisi Demokrat berharap itu segera dideklarasikan, segera disepakati, dari sisi NasDem tidak bersedia,” kata dia.
“Nama itu tidak ditolak, tapi tidak dideklarasikan sekarang. Dicoba dicari penjembatan,” imbuh dia.
Ia mengatakan ketidaksepakatan itu menemui puncaknya pada Selasa (29/8). Menurutnya, di Tim 8 sempat terjadi diskusi yang cukup panas bahkan sampai menggebrak meja.
“Utusan Demokrat dan utusan NasDem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ. Apa perbedaannya? Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahu ada opsi lain,” kata dia.
Ia mengatakan pertemuan tim 8 itu buntu, selain itu ada pernyataan bahwa Demokrat dipersilakan jika mau mencoba opsi lain.
“Itu kan dalam percakapan di tim 8 ada. Bukan keluar koalisi, mereka akan coba exercise lain. Ini mereka menunggu, kapan ini keputusannya. Di sisi lain NasDem bukan menolak AHY, tapi tidak mau dideklarasikan segera,” katanya.
Di sisi lain, Anies mengatakan ketika pertemuan itu buntu, ia ditelepon untuk datang ke Kantor NasDem pada Selasa malam. Di sana, ia bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh.
“Malam itu saya sedang dalam perjalanan, dilaporin pertemuan (Tim 8) yang hasilnya buntu. Saya mendapat telepon dari kantor NasDem, diminta untuk ke kantor NasDem,” kata Anies.








