Beranda Bekasi Banyak Pendatang Adu Nasib, Pengangguran di Bekasi Makin Tinggi

Banyak Pendatang Adu Nasib, Pengangguran di Bekasi Makin Tinggi

Pengangguran di bekasi meningkat
Ilustrasi pencari kerja. (Foto/istimewa)

BEKASI – Angka pengangguran di Kabupaten Bekasi semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai 203.000 orang per tahun 2022.

Angka tersebut meningkat dibanding 2021 yang menyentuh 197.000 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi, Edi Rohyadi mengakui adanya kesulitan dalam menekan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi. Salah satunya disebabkan gelombang pencari kerja dari luar daerah yang terus berdatangan.

Baca juga: Siap Bantu Kurangi Pengangguran, Forum Pengusaha di Desa Sirnabaya Karawang Dideklarasikan

Menurutnya, Kabupaten Bekasi yang notabene merupakan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara sekaligus daerah penyangga ibukota DKI Jakarta, kerap menjadi incaran banyak pencari kerja dari luar daerah, khususnya angkatan kerja baru.

“Karena tidak mungkin orang datang ke Kabupaten Bekasi untuk dilarang. Terlebih memang Kabupaten Bekasi memiliki kawasan industri terbesar, sehingga banyak warga di luar Bekasi mengadu nasib dan bekerja di sini,” kata Edi, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Jelang Ramadan, Disperindag Karawang Pastikan Stok dan Harga Pangan Relatif Aman

Tingginya angka pengangguran, kata dia, membuat pemerintah daerah mengatur strategi. Salah satunya dengan memasukkan kurikulum psikotes di sekolah-sekolah yang memang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

“Karena kurikulum tersebut sangat berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang nantinya lulusan sekolah di Kabupaten Bekasi bisa terserap ke industri yang ada,” paparnya.

Baca juga: Nafsu Tak Terbendung, Kakek di Bekasi Perkosa Nenek 95 Tahun

Serap Tenaga Kerja

Untuk memecah persoalan angka pengangguran meningkat, lanjut Edi, Pemkab Bekasi juga intens menjalin komunikasi dengan pengusaha di wilayahnya terkait penyerapan tenaga kerja dari Kabupaten Bekasi.

“Terlebih usulan agar pula membangun balai latihan kerja, terus disampaikan. Minimal penyerapan tenaga kerja lokal Bekasi bisa masuk ke perusahaan,” ujarnya melansir liputan6.com.

Di sisi lain, Disnaker Kabupaten Bekasi juga tengah menampung aspirasi dari serikat pekerja untuk bisa mendapatkan anggaran yang nantinya digunakan untuk meningkatkan kualitas kerja.

“Misalnya melalui pelatihan pendidikan dan lain sebagainya,” tandas Edi. (*)